- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Mengenal Uma Palak Lestari, Desa Mandiri Energi dan Swasembada Pangan Hasil Binaan Pertamina
Desa Uma Palak Lestari, yang terletak di kawasan Munduk Uma Palak, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Bali, telah mengalami transformasi besar berkat dukungan PT Pertamina (Persero). Dari sebuah desa yang sebelumnya bergumul dengan masalah energi, air, dan pupuk, kini Uma Palak Lestari menjadi contoh keberhasilan dalam membangun desa mandiri yang berkontribusi pada perekonomian warganya.
Sebelum dukungan Pertamina tiba, desa ini menghadapi berbagai tantangan besar. Salah satunya adalah keterbatasan dalam menyediakan energi untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian. Selain itu, pasokan air yang tidak merata dirasakan menghambat irigasi sawah, sementara kebutuhan akan pupuk dan bibit padi yang tinggi setiap tahun kerap tidak tercukupi.
Namun, berkat program "Desa Energi Berdikari" yang digagas oleh Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga DPPU Ngurah Rai, banyak perubahan positif terjadi. Dengan mengedepankan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), Pertamina memperkenalkan teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan mikrohidro dengan kapasitas 21 kWp yang digunakan untuk menggerakkan sistem irigasi pertanian. Inovasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan energi desa, tetapi juga mendukung ekowisata berkelanjutan.
Baca Juga: Bahlil Ngotot ke Pertamina, Proyek RDMP Balikpapan Harus Selesai Juli 2025
Sistem irigasi berbasis energi terbarukan ini mampu mengairi 103 hektare lahan sawah secara berkelanjutan. Dengan pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT), sistem irigasi dapat secara otomatis mendeteksi dan menyalurkan air ke sawah yang membutuhkan, mengurangi ketergantungan pada sumber mata air yang terletak jauh dari lokasi pertanian. Hasilnya, produksi padi meningkat signifikan, dari 5,5 ton menjadi 7,5 ton per hektare per tahun. Peningkatan ini mendukung tercapainya swasembada pangan di desa tersebut.
Selain di bidang pertanian, pertumbuhan ekonomi desa semakin didorong oleh sektor ekowisata. Kolam yang sebelumnya digunakan untuk kebutuhan pertanian kini dikembangkan menjadi area pemancingan, menarik wisatawan untuk menikmati keindahan alam desa.
Untuk mendukung ini, Pertamina bersama masyarakat setempat membangun berbagai fasilitas wisata, termasuk ruang terbuka hijau, jogging track, camping ground, dan kafe di rest area. Setiap tahun, desa ini kini menarik sekitar 72 ribu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, sekaligus menjadi pusat pembelajaran bagi banyak pihak yang ingin belajar tentang pengembangan energi terbarukan dan desa wisata.
Dari sisi lingkungan, keberhasilan Desa Energi Berdikari Uma Palak Lestari juga memberi dampak positif dalam pengurangan emisi karbon. Setiap tahunnya, desa ini berhasil mengurangi emisi sebesar 27,3 ton CO2 equivalent berkat penggunaan energi terbarukan.
Pertamina terus mendukung pengembangan sektor pertanian melalui edukasi penggunaan pupuk organik, yang pada tahun 2023 telah diterapkan di 5 hektare lahan pertanian. Hasil penjualan padi yang menggunakan pupuk organik ini bahkan mampu menghasilkan omzet sebesar Rp476 juta per tahun.
Dalam kunjungan yang dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri dan Dirut Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, bersama jajaran direksi dan para pemimpin redaksi nasional pada 14 Desember 2024, turut serta pula Komisaris Utama PT Pertamina, Mochamad Iriawan, dan Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso. Dalam acara tersebut, mereka turut berpartisipasi dalam penanaman sayur-mayur sebagai bentuk dukungan terhadap swasembada pangan.
Pada momen yang sama, Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa program Desa Energi Berdikari ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat lokal, tetapi juga berdampak positif bagi ekonomi sekitar. Secara nasional, Pertamina telah mengembangkan 149 program serupa yang berkontribusi mengurangi emisi hingga 729 ribu ton CO2 equivalent per tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: