Electrum Dapat Suntikan US$15 Juta, Siap Dongkrak Ekosistem Motor Listrik Indonesia
PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Asian Development Bank (ADB) dan Bank DBS Indonesia untuk mempercepat adopsi penggunaan sepeda motor listrik di Indonesia. Lewat pendanaan sebesar US$15 juta, terdiri dari AS$5 juta dari ADB, US$5 juta dari Bank DBS Indonesia dan US$5 juta dari Australian Climate Finance Partnership (ACFP) yang dikelola oleh ADB, investasi ini akan mendukung langkah TBS melalui PT Energi Kreasi Bersama (Electrum).
Total pendanaan sebesar US$15 juta ini akan digunakan untuk pengadaan motor listrik serta pembangunan stasiun penukaran baterai (BSS) di seluruh Indonesia. Inisiatif ini diharapkan mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 123.000 ton per tahun sekaligus menyediakan solusi mobilitas yang lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Diskon Tarif Listrik Hingga 50% Jadi Momentum Menjaga Daya Beli Masyarakat
Inisiatif ini merupakan tonggak penting bagi TBS—sebuah terobosan yang menggabungkan pendanaan hibah, pembangunan, dan komersial untuk proyek infrastruktur di Indonesia. Hal ini mencerminkan bagaimana TBS telah berkembang menjadi institusi yang lebih tangguh dan mampu menjalin kemitraan strategis dengan Development Finance Institutions (DFI) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“TBS sangat menghargai kepercayaan yang diberikan oleh ADB, ACFP, dan Bank DBS Indonesia kepada Electrum, yang menegaskan potensi besar di sektor kendaraan listrik dan transisi energi di Indonesia. Kami semua sepakat bahwa transisi energi adalah langkah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Pembiayaan ini tidak hanya memperkuat komitmen kami, tetapi juga memberikan sumber daya dan dukungan yang kami butuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar Pandu Sjahrir, Co-CEO TBS.”
“Melalui Electrum, kami ingin mengatasi hambatan utama yang selama ini menghalangi adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan kekhawatiran akan jarak tempuh. Dengan menyediakan motor listrik berkualitas tinggi yang didukung jaringan penukaran baterai yang luas, kami ingin memberikan solusi yang benar-benar relevan bagi kebutuhan masyarakat. Dukungan para mitra ini juga menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa dampak lingkungan, sosial, dan kesetaraan gender dari inisiatif ini dapat dirasakan oleh semua kalangan,” lanjutnya.
Sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki lebih dari 148 juta sepeda motor, namun hanya sekitar 26.000 yang berbasis listrik. Mengurangi emisi sektor transportasi menjadi salah satu langkah penting dalam mencapai target net-zero emisi Indonesia pada tahun 2060. Melalui Electrum, TBS hadir membawa solusi inovatif yang tidak hanya berfokus pada keberlanjutan tetapi juga memudahkan masyarakat beralih ke transportasi listrik yang praktis dan terjangkau.
“Indonesia sedang mengalami urbanisasi yang pesat dan peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. Melalui kerja sama dengan TBS dalam proyek ini, ADB bertujuan untuk meningkatkan keandalan sepeda motor listrik dan memperluas opsi transportasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” ujar Suzanne Gaboury, Direktur Jenderal Operasi Sektor Swasta ADB.
“Sebagai pembiayaan sektor swasta pertama ADB untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, kolaborasi semacam ini membuktikan bahwa solusi mobilitas listrik tidak hanya layak secara komersial, namun juga diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi dalam bidang ini.”
Dukungan ACFP—program yang didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia— juga menunjukkan pentingnya pendekatan yang menggabungkan aksi iklim dengan manfaat sosial dalam pengembangan industri mobilitas listrik, termasuk pemberdayaan perempuan dan perluasan peluang ekonomi bagi masyarakat yang kurang terwakili.
Bank DBS Indonesia menyampaikan antusiasmenya terhadap kemitraan ini.
“Kami sangat senang dapat menjadi bagian dari upaya mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Tidak ada satu pihak pun yang dapat mengatasi tantangan perubahan iklim sendirian; pengembangan ekosistem yang kuat melalui kemitraan multi-pemangku kepentingan akan mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon. Sebagai koordinator pinjaman hijau dan mitra terpercaya untuk solusi pembiayaan berkelanjutan, program ini sejalan dengan Prinsip Pinjaman Hijau dan komitmen Bank DBS Indonesia untuk menjadi institusi keuangan yang mendukung transisi Asia menuju masa depan rendah karbon,” ujar Heru Hatman, Direktur Eksekutif, Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar