Menyongsong awal tahun 2025, Pemerintah terus optimis untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mampu mencapai angka 8%.
Salah satu indikator yang menjadi andalan Pemerintah dalam mendukung upaya tersebut yakni konsumsi dan investasi. Pemerintah memiliki target investasi untuk tahun 2025 mendatang mencapai Rp1.900 – Rp 2.100 triliun dan dalam kurun waktu 5 tahun mencapai Rp13.000 triliun.
Dalam rangka mencapai target pertumbuhan melalui investasi tersebut, Pemerintah perlu memperhatikan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan tersebut.
Baca Juga: Konsumsi dan Investasi Indikator Andalan Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%
Guna meningkatkan investasi, Pemerintah terus berupaya membangun berbagai infrastruktur untuk mendorong pusat ekonomi, salah satunya melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri
“Jadi logistik adalah kunci, produktivitas juga kunci kedua, itu nanti dikaitkan dengan bonus demografi. Ketiga daya beli masyarakat, mendorong kelas menengah itu menjadi menengah atas,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian di Jakarta, akhir pekan ini.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa salah satu Kawasan Industri yang dapat menjadi percontohan yakni Kawasan Industri di Weda Bay yang merupakan pusat hilirisasi dimana nikel akan diolah menjadi bahan batu baterai, baterai sel, dan berbagai produk lain, dengan investasi sebesar USD15 miliar dolar dan dalam waktu 6 tahun memiliki eskpor sebesar USD7 miliar. Selain itu, terdapat pula 22 KEK yang perlu untuk terus didorong, terlebih terkait efisiensi logistik
Selain mendorong kebijakan hilirisasi, Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa salah satu sektor yang turut dapat mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi yakni pariwisata. Untuk dapat membuka akses dan kian menarik minat wisatawan, maka Pemerintah akan terus mendorong konektivitas terutama transportasi jalur udara.
Selanjutnya, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) tentu menjadi aspek penting dalam meningakatkan daya saing yang akan terus didorong oleh Pemerintah melalui pendidikan dan pelatihan.
Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan Transaksi QRIS Tidak Dikenakan PPN 12 Persen
Peningkatan investasi dalam pengembangan pendidikan juga terus diupayakan Pemerintah melalui kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan internasional seperti Apple Academy dan King’s College London. Berbagai program pelatihan juga ditawarkan Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi melalui kebijakan Kartu Prakerja.
“Pertama, Pemerintahan Pak Presiden Prabowo ini optimis kalau kita bisa mencapai 8% dalam 5 tahun. Yang kedua, tentu Pak Presiden Prabowo bekerja cepat dan dalam waktu kurang dari 60 hari atau tepat 60 hari sudah diluncurkan 15 paket ekonomi, sudah diputuskan kenaikan UMP yang 6,5%. Nah ini menjadi modal kita untuk menarik investasi ke depan, bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa yang memang dalam pergaulan dunia ini sangat dihargai,” jelas Menko Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman