- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IHSG Rabu Ditutup Loyo, Saham Bukalapak (BUKA) Ambles -4,10% Usai Putuskan Tutup Marketplace
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak ditutup loyo pada perdagangan Rabu, 8 Januari 2025. IHSG merosot tipis 2,93% atau -0,04% sehingga posisinya berakhir di level 7.080,35.
Pergerakan saham pada penutupan perdagangan hari ini juga terus didominasi oleh tren negatif. Total ada 352 saham terkoreksi, 239 saham terapresiasi, dan 208 saham stagnan.
Baca Juga: Kalah dari Malaysia dan Thailand, Ini Strategi Peningkatan Pasar Saham OJK di 2025
Perlu diketahui bahwa IHSG sudah pernah menempati posisi tertinggi dan terendahnya sepanjang perdagangan hari ini berlangsung. Posisi tertinggi menempati level 7.129,29 sementara posisi terendahnya pada level 7.046,17.
Sampai akhir perdagangan, IHSG tercatat telah memperjualbelikan 16,88 miliar lembar saham dengan frekuensi 1.068.703 kali. Adapun nilai transaksi yang berhasil dibukukan mencapai Rp9,39 triliun.
Baca Juga: Setop Layanan Produk Fisik, Bukalapak Mau Fokus Jualan Ini
Pada perdagangan hari ini, Bukalapak.com Tbk (BUKA) masuk salah satu daftar top losers saham LQ45 dengan koreksi -4,10% menjadi Rp117 per lembar saham usai ditutup Rp122 per saham pada perdagangan kemarin.
Pelemahan saham tersebut berlangsung setelah manajemen Bukalapak mengumumkan keputusan untuk menghentikan layanan penjualan produk fisik di marketplace dan berfokus ke produk virtual.
"Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada produk virtual," ungkap manajemen Bukalapak dalam situs resminya, dikutip Rabu (8/1).
Bukalapak hanya memberi waktu hingga 1 Februari ke pedagang untuk mengunggah produk fisik baru. Sementara itu, batas akhir bagi pembeli untuk membuat pesanan adalah pada 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB.
Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis dan dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet.
Baca Juga: Terus Merugi, Bukalapak akan Tutup Sejumlah Lini Usaha hingga Lakukan PHK
Setelah penutupan layanan marketplace, Bukalapak akan sepenuhnya berfokus pada produk virtual seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, listrik pascabayar, dan berbagai layanan lainnya termasuk Prakerja, Bukasend, angsuran kredit, BPJS Kesehatan, air PDAM, Telkom, pulsa pascabayar, serta TV kabel dan internet.
Langkah besar yang diambil manajemen Bukalapak ini tampaknya cukup mengejutkan, termasuk bagi para investor, yang pada akhirnya memberikan tekanan pada saham BUKA sepanjang perdagangan hari ini.
Meskipun demikian, fokus baru pada produk virtual bisa menjadi strategi jangka panjang yang berpotensi menguatkan posisi Bukalapak di sektor digital yang terus berkembang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri