Program Beasiswa Full Sarjana yang dicanangkan Pemerintah Kota Cilegon terus memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
Program Beasiswa Full Sarjana menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Cilegon dalam membangun generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Diluncurkan sejak 2021, program ini merupakan janji kampanye Wali Kota Helldy Agustian yang berhasil diwujudkan. Hingga 2024, sebanyak 2.956 warga dari 45 kelurahan di Cilegon telah menerima manfaat, melanjutkan pendidikan di berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, termasuk Mesir dan Yaman.
Tahun pertama program ini dimulai dengan 532 penerima yang tersebar di empat perguruan tinggi. Pada 2022, jumlah ini meningkat drastis menjadi 1.208 mahasiswa di 46 kampus. Dana sebesar Rp120 miliar telah dialokasikan untuk program ini selama 2021–2024, dengan target menjangkau 5.000 mahasiswa.
Baca Juga: Peringati Hari Guru, Astra Agro Beri Insentif Honor dan Beasiswa Pelajar Berprestasi di Kalteng
Setiap penerima beasiswa mendapatkan bantuan Rp3 juta per semester, dengan syarat mempertahankan IPK minimal 3.
Selain untuk mahasiswa, Pemkot Cilegon juga memberikan perhatian kepada siswa pra-sejahtera di sekolah swasta dan madrasah. Dalam tiga tahun terakhir, sebanyak 1.674 siswa dari SD dan SMP sederajat menerima bantuan pendidikan senilai Rp1,47 miliar.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Program ini memastikan bahwa tidak ada lagi generasi muda Cilegon yang terhalang mengejar mimpi mereka hanya karena keterbatasan biaya,” kata Helldy, Selasa (14/1/2025).
Salah satu penerima manfaat beasiswa, Syifa El-Fatih, mahasiswi Universitas Bina Bangsa (Uniba) yang lulus pada akhir 2024, menjadi contoh nyata kesuksesan program ini.
Baca Juga: Penerima Beasiswa Sobat Bumi Pertamina Hulu Indonesia Gelar Aksi Lingkungan di Kalimantan
“Saya melihat banyak generasi muda Cilegon yang memiliki impian besar untuk kuliah, tetapi terhalang biaya. Program luar biasa seperti beasiswa ini harus terus dilanjutkan agar lebih banyak anak muda yang bisa meraih mimpi,” ujar Syifa.
Selain Syifa, Syauqi Risyad Yusuf dari Universitas Gadjah Mada dan Dwina Asmirandah dari Universitas Diponegoro juga merasa sangat terbantu oleh program ini.
“Adanya syarat IPK minimal memotivasi saya untuk belajar lebih giat,” ujar Syauqi, mahasiswa asal Pulomerak.
Sementara itu, Dwina mengaku program ini meringankan beban keluarganya. “Beasiswa full hingga sarjana sangat membantu kami,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: