Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AI dalam Bisnis: Etika dan Transparansi Bakal Jadi Sorotan di Asia Pasifik

        AI dalam Bisnis: Etika dan Transparansi Bakal Jadi Sorotan di Asia Pasifik Kredit Foto: Cisco
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Palo Alto Network mengatakan bahwa tanggung jawab atau etika dalam penggunaan kecerdasaan buatan akan menjadi perhatian dalam kawasan dari Asia Pasifik di 2025. Hal tersebut akan menjadi pilar tersendiri dalam ekosistem bisnis yang terbangun dalam era digital.

        President, Asia Pacific and Japan at Palo Alto Networks, Simon Green mengatakan bahwa pengusaha kini tak hanya perlu berkutat dengan ancaman siber yang semakin kompleks namun juga tuntutan masyarakat terkait dengan transparansi penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

        Baca Juga: Saham AirAsia Indonesia Naik 21%! Ada Apa di Baliknya?

        Ia mengatakan masyarakat akan semakin vokal dalam menuntut transparansi dalam pengembangan kecerdasan buatan dalam ekosistem bisnis, khususnya jika ekosistem terkait menggunakan data-data yang diambil dari konsumen mereka sebagai alat latih untuk pengembangan dari AI.

        "Transparansi dan komunikasi yang proaktif mengenai cara kerja model kecerdasan buatan, terutama terkait pengumpulan data, dataset yang digunakan untuk pelatihan, dan proses pengambilan keputusan, akan menjadi hal penting untuk membangun kepercayaan pelanggan," ungkapnya, Selasa (14/1).

        Pemerintah Kawasan Asia Pasifik juga diprediksi akan  mulai menyoroti perlindungan data dan implikasi keamanan siber dari penggunaan sejumlah model AI. Hal ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh untuk membangun kepercayaan pada penggunaan dan mendorong inovasi yang berbasis AI.

        Pengusaha mesti menaruh perhatian terhadap pada etika, perlindungan data, dan transparansi AI. Peningkatan ini sendiri mesti dibarengi dengan integritas data, reliabilitas data sampai dengan peningkatan fokus pada keamanan AI.

        Transparansi dan komunikasi proaktif mengenai mekanisme model kecerdasan buatan, khususnya terkait pengumpulan data, rangkaian data pelatihan, hingga proses pengambilan keputusan akan sangat penting untuk membangun kepercayaan pelanggan di 2025.

        Baca Juga: Dorong Kecepatan dan Efisiensi, Kecerdasan Buatan Perlu Diterapkan di Sektor Logistik

        "Ini adalah taruhan yang tidak bisa dianggap sepele, kepercayaan menjadi ‘mata uang’ penting di era baru keamanan siber ini. Tidak hanya risiko terkena serangan, tetapi pihak yang gagal beradaptasi juga berisiko mengalami reputasi yang jatuh dan ketahanan yang tidak dapat diperbaiki," tutur Simon.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Aldi Ginastiar
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: