Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Telan Biaya Lebih dari Rp1.600 T, China Bangun Tembok Besar Tenaga Surya untuk Energi Ramah Lingkungan

        Telan Biaya Lebih dari Rp1.600 T, China Bangun Tembok Besar Tenaga Surya untuk Energi Ramah Lingkungan Kredit Foto: Antara/M. Irfan Ilmie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dimulai sejak awal tahun 2024, Tiongkok mengembangkan proyek energi terbarukan besar-besaran di Gurun Kubuqi, Provinsi Mongolia Dalam. Hamparan tandus yang dulunya jadi wilayah tidak produktif, kini akan menjadi lokasi salah satu infrastruktur energi surya terbesar di dunia. 

        Dikenal dengan nama “Solar Great Wall” atau “Tembok Besar Tenaga Surya”, proyek ini bertujuan untuk menghasilkan listrik sekaligus mengatasi tantangan lingkungan di wilayah tersebut. Dengan memanfaatkan gurun yang luas dan paparan sinar matahari sepanjang hari, Tembok Besar Tenaga Surya membentang sepanjang 400 kilometer di sepanjang Sungai Kuning.

        Melansir The China-Britain Business Council (CBBC), setelah selesai pada tahun 2030, Tembok Besar Tenaga Surya diharapkan mampu menghasilkan 180 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik setiap tahun. Jumlah ini cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik Beijing, yang pada tahun sebelumnya mencapai 135,8 miliar kWh. Proyek ini bahkan diproyeksikan menciptakan surplus daya yang dapat disalurkan ke wilayah sekitarnya melalui jaringan transmisi tegangan sangat tinggi.

        Proyek Tembok Besar Tenaga Surya tidak hanya berfokus pada produksi energi, tetapi juga dirancang untuk berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan. Dengan menstabilkan bukit pasir yang terkikis angin dan mengurangi penguapan melalui naungan panel surya, Tembok Besar Tenaga Surya membantu memerangi penggurunan. 

        Baca Juga: Dukung Energi Terbarukan, Gedung BSI Bogor Bakal Terapkan Solar Panel

        Selain itu, proyek ini akan memanfaatkan teknologi agrivoltaik, yang memungkinkan tumbuhnya vegetasi di bawah panel surya, sehingga mengubah bagian gurun yang gersang menjadi area yang lebih hijau. Diperkirakan proyek ini akan menciptakan sekitar 50.000 lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.

        Dari sisi energi, proyek ini memiliki manfaat lingkungan yang signifikan, termasuk pengurangan emisi karbon dioksida hingga 31,3 juta ton per tahun dan penghematan 12,6 juta metrik ton batu bara per tahun. Meskipun begitu, tantangan dalam produksi dan daur ulang panel surya menjadi perhatian utama. Tiongkok telah berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur daur ulang guna memastikan keberlanjutan proyek ini.

        Dengan investasi yang diperkirakan mencapai $100 miliar atau lebih dari Rp1.629 triliun, Tembok Besar Tenaga Surya menjadi bukti ambisi Tiongkok dalam memimpin transisi menuju energi hijau. Proyek ini tidak hanya menunjukkan potensi besar energi terbarukan tetapi juga menjadi langkah penting dalam merevitalisasi ekosistem yang terdegradasi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: