Hari Desa Nasional 2025 di Desa Cibeureum Kulon Kabupaten Sumedang Jawa Barat menjadi momen penting untuk merefleksikan peran desa dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menekankan pentingnya desa sebagai akar kekuatan bangsa. Menurutnya, desa tidak hanya menjadi pusat kehidupan masyarakat, tetapi juga menjadi penyedia utama sumber daya alam dan pangan. Karena itu, Bey mengatakan Pemda Provinsi Jabar akan berupaya membangun, dan memperbaiki infrastruktur yang ada di Desa.
“Pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur dasar, memperbaiki transportasi desa, dan menyediakan fasilitas publik yang memadai. Desa yang memiliki akses yang baik akan lebih mudah berkembang secara sosial dan ekonomi, sehingga masyarakatnya pun semakin sejahtera,” kata Bey saat menghadiri peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025 di Desa Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Rabu (15/1/2025).
Dia mengatakan bahwa infrastruktur yang baik, seperti transportasi desa, akan mempermudah desa berkembang secara sosial dan ekonomi sehingga masyarakatnya dapat hidup lebih sejahtera.
Selain pembangunan infrastruktur, Bey menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat desa dalam memaksimalkan potensi lokal, khususnya di sektor pertanian dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Pemerintah berkomitmen memperkuat ekonomi desa melalui pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan kolaborasi dengan pelaku usaha. Dengan mendorong UMKM dan mengintegrasikan produk lokal ke pasar yang lebih luas, desa akan mencapai kemandirian ekonomi yang lebih kuat,” jelasnya
Dalam kesempatan tersebut, Bey Machmudin Bersama para menteri meninjau lokasi pencanangan program "Gema Tandan Desa" (Gerakan Menanam untuk Ketahanan Pangan Desa) yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.
Lahan desa di Cibeureum Kulon dimanfaatkan secara optimal dengan penanaman jagung, serta pengelolaan peternakan Ayam Sentul dan Domba Garut, yang menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat setempat.
Program "Gema Tandan Desa" diharapkan menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan desa. Bey menyebutkan bahwa gerakan ini memiliki dua dimensi strategis: keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi.
Baca Juga: Formasi Desak BKS Mundur dari Ketua Harian PP Kagama, Alumni Dorong Munaslub
“Desa sebagai pusat produksi pangan harus mampu menyediakan bahan pangan yang cukup, bergizi, dan berkelanjutan. Gerakan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan ekosistem desa tetapi juga memberdayakan ekonomi masyarakat setempat,”pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: