Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahlil Dorong Perbankan Nasional Melek Hilirisasi

        Bahlil Dorong Perbankan Nasional Melek Hilirisasi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, Bahlil Lahadalia, mengajak perbankan nasional untuk lebih aktif dalam mendukung program hilirisasi nasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan manfaat dari multiplier effect yang dihasilkan hilirisasi dapat dirasakan secara maksimal di dalam negeri.

        “Selama ini kan banyak para pakar yang mengatakan bahwa hilirisasi itu bagus, tapi manfaat nilai tambahnya kan tidak dirasakan oleh pemerintah Indonesia secara maksimal. Kan sebagian dirasakan oleh asing. Itu terjadi kenapa? Karena memang pembiayaan terhadap investasi smelter hilirisasi itu lebih banyak dibiayai oleh perbankan asing,” ujar Bahlil dalam pertemuan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (15/01/2025).

        Baca Juga: RUPTL PLN Mayoritas EBT, Bahlil: Jangkau Pertumbuhan Ekonomi 8%

        Bahlil menyoroti dominasi perbankan asing dalam pembiayaan investasi smelter yang mengakibatkan aliran dana dari hasil produksi perusahaan justru mengalir ke luar negeri. Oleh karena itu, ia mendorong agar perbankan nasional segera mengambil peran dalam pembiayaan strategis tersebut.

        “Perbankan nasional harus melek nih, ini pasar bagus dan ini adalah bagian daripada mendorong untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” lanjutnya.

        Menurut Bahlil, peluang sektor hilirisasi cukup menjanjikan dengan tingkat Internal Rate of Return (IRR) yang tinggi. Ia menilai, proyek-proyek hilirisasi yang memiliki masa pengembalian investasi (break even point) hanya 6-7 tahun seharusnya mampu menarik minat perbankan nasional. “Kredit yang dikasih untuk konsumsi stand by loan, harusnya dikasih kredit yang hilirisasi, yang IRR-nya bagus. Masa tidak mau dengan proyek yang 6-7 tahun break even point?” ujarnya.

        Baca Juga: Bahlil Jelaskan Hasil Pertemuan 3 Menteri, Bahas RUPTL PLN dan Tantangan Transisi Energi

        Berdasarkan laporan sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan investasi sebesar Rp13.032 triliun dalam lima tahun ke depan. Target tersebut diumumkan dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/1/2025), usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.

        “Di tahun 2025 investasi diharapkan mencapai Rp1.905 triliun dengan total investasi dari 2025 sampai 2029 itu kurang lebih Rp13.000 triliun lebih sedikit lah Rp13.032 triliun. Itu adalah yang saya sampaikan ke Bapak Presiden,” ujar Rosan sebagaimana dikutip dari siaran pers BPMI Setpres.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: