Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        60 WK Baru Dilelang, Bahlil Kejar Target Lifting Minyak 2029

        60 WK Baru Dilelang, Bahlil Kejar Target Lifting Minyak 2029 Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan pemerintah sedang memperkuat langkah-langkah strategis untuk meningkatkan angka lifting minyak yang saat ini berada pada titik kritis. 

        Bahlil memaparkan tantangan besar sektor migas dan langkah solutif yang telah direncanakan.

        “Lifting kita sekarang, di akhir tahun 2024, tidak lebih dari 600 ribu barel per hari (BOPD), bahkan kurang dari 600 ribu,” ungkap Bahlil dalam sambutannya, dalam acara pelantikan pejabat madya dan pratama di lingkungan Kementerian ESDM pada Kamis (16/1/2025).

        Padahal, konsumsi minyak dalam negeri mencapai 1,6 juta BOPD, sehingga Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta BOPD untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

        Baca Juga: Kementerian ESDM Rotasi Pejabat, Bahlil Minta Jalankan Visi Presiden

        Untuk menutup kesenjangan tersebut, Kementerian ESDM berencana menindak tegas praktik penambangan minyak ilegal (illegal drilling) yang merugikan negara. Aktivitas ilegal ini dinilai memperburuk produktivitas migas nasional.

        Selain itu, Bahlil menginstruksikan percepatan pelelangan 60 Wilayah Kerja (WK) baru hingga tahun 2028. Ia menargetkan seluruh WK tersebut sudah selesai ditenderkan paling lambat pada tahun 2027.

        “Saya minta 2027, dari 60 WK itu, semuanya sudah ditenderkan. Jangan ditahan, jalankan semuanya,” tegasnya.

        Baca Juga: Sesumbar Bahlil Soal Capaian Positif Selama Menjabat, Lifting Minyak Naik!

        Langkah lain yang menjadi fokus adalah penyelesaian Wilayah Kerja yang sudah mencapai Plan of Development (POD) tetapi mangkrak lebih dari dua dekade. Bahlil menekankan bahwa WK semacam itu harus segera dikembalikan ke negara agar dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produksi minyak.

        Dengan langkah-langkah ini, pemerintah optimistis dapat memperbaiki lifting minyak dalam beberapa tahun ke depan. 

        “Kami targetkan setelah tahun 2029, produksi harus lebih baik. Rencananya, lifting minyak dapat mencapai 800-900 ribu barel per hari,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: