Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perang Dagang Makin Panas, Amerika Serikat Jadi Sasaran Hujan Tarif China-Kanada

        Perang Dagang Makin Panas, Amerika Serikat Jadi Sasaran Hujan Tarif China-Kanada Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Amerika Serikat membuat perang dagang semakin memanas dengan resminya kebijakan tarif impor baru untuk Meksiko, Kanada dan China. Saling lempar ancaman tarif dimulai dari sejumlah pihak yang terdampak.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (5/3), Presiden Amerika Serikat, Donald Trump resmi resmi memberlakukan tarif impor 25% terhadap Meksiko dan Kanada. Penerapan tersebut bersamaan dengan peningkatan tarif barang menjadi 20% untuk China.

        Baca Juga: 2.000 Pekerja Raksasa Chip Amerika Serikat Microchip Technology Kena PHK

        Langkah ini memicu konflik perdagangan baru dengan tiga mitra dagang utama tersebut dan menyebabkan ketidakpastian ekonomi hingga kekhawatiran pasar memuncak dalam seluruh kawasan ekonomi global.

        China misalnya, merespons cepat kebijakan tersebut dengan mengumumkan tarif tambahan 10%-15% pada produk dari Amerika Serikat. Pihaknya memberikan rivalnya tersebut tenggat waktu hingga 10 Maret 2025.

        Sementara Kanada mengancam akan memberlakukan tarif balasan 25% terhadap barang dari Amerika Serikat. Pihaknya memberikan tenggat waktu sebanyak 21 hari agar kebijakan tarif dicabut oleh Amerika Serikat.

        "Tarif ini akan mengganggu hubungan dagang yang sangat sukses," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau 

        Justin Trudeau mengatakan pihaknya berencana menargetkan bir, anggur, bourbon, peralatan rumah tangga, dan jus jeruk dari Florida.

        Baca Juga: Harga CPO Terus Merosot, Pelaku Pasar Waspadai Dampak dari China

        Ia juga mengungkit bahwa kebijakan tarif yang baru-baru ini berlaku telah melanggar perjanjian dagang dari Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA). Padahal perjanjian tersebut ditandatangani oleh Trump.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: