Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soroti Ekonomi Amerika Serikat, Bursa Asia Sambut Baik Penundaan Tarif Sektor Otomotif

        Soroti Ekonomi Amerika Serikat, Bursa Asia Sambut Baik Penundaan Tarif Sektor Otomotif Kredit Foto: Reuters/Lindsey Wasson
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Asia kembali mencatatkan penguatan dalam perdagangan di Kamis (6/3). Pasar kembali optimismtis menyusul arah pergerakan ekonomi hingga keputusan penundaan tarif untuk sektor otomotif di Amerika Serikat.

        Dilansir dari CNBC International, Jumat (7/3), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dalam Bursa Asia. Beberapa indeks sukses mencatatkan penguatan yang signifikan:

        • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,77% menjadi 37.704,93.
        • Topix (Jepang): Melonjak 1,22% ke 2.751,41.
        • Kospi (Korea Selatan): Menguat 0,7% ke 2.576,16.
        • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 1,61% ke 734,92. 
        • Hang Seng (Hong Kong): Naik 3,29% ke 24.369,71.
        • CSI 300 (China): Naik 1,38% ke 3.956,24.
        • Shanghai Composite (China): Menguat 1,17% ke 3.381,1.

        Dari Jepang, pasar dikejutkan dengan adanya lonjakan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun yang menyentuh level tertinggi sejak 2009.

        Dari Korea Selatan, data perekonomian terbaru menunjukkan inflasi tahunan mencapai 2% di Februari 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan pasar hanya yang sebesar 1,92%.

        Sementara China mencuri perhatian usai pemerintah setempat berkomitmen untuk menaikkan defisit fiskal menjadi sekitar 4% dari Pendapatan Domestika Bruto (PDB). Hal tersebut juga akan diikuti dengan beragam kebijakan stimulus untuk mendongkrak ekonomi dari China.

        Adapun perhatian utama pasar jatuh kepada langkah dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia baru-baru ini memutuskan untuk membebaskan industri otomotif dari kebijakan tarif selama satu bulan selama mereka sudah memenuhi syarat perjanjian dagang dari Ameriksa Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA).

        Pasar semakin optimistis menyusul kabar bahwa tarif untuk sejumlah sektor juga memiliki kesempatan untuk bebas dari kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat.

        Meski demikian, investor juga menyoroti arah perekonomian dari Amerika Serikat. Baru-baru ini, ekonomi negara adidaya tersebut menunjukkan sinyal perlambatan yang cukup signifikan.

        ADP Employment Report memperlihatkan sektor swasta hanya menambah 77.000 pekerja di Februari 2025. Capaian tersebut jauh lebih sedikit dari estimasi pasar yang bertambah 140.000. Ia juga lebih rendah dari jumlah penambahan 186.000 pekerja selama Januari 2025.

        Baca Juga: Pengusaha Amerika Serikat Kesal Lihat Cara Kanada Sikapi Tarif: Lebih Buruk dari Manuver Trump

        Hal ini menyusul rangkaian data yang telah menunjukkan penurunan seperti data belanja konsumen, penjualan ritel, aktivitas dalam sektor manufaktur, dan belanja konstruksi, hingga aktivitas dalam pasar perumahan. Semua data ini tersebut memperkuat perkiraan bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat di kuartal I-2025.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: