Akali Manuver Amerika Serikat, Strategi Terbaru China Wujudkan Misi Jadi Pemimpin AI
Kredit Foto: Zabra
China terus menunjukkan komitmennya dalam menjadi pihak terdepan dalam industri teknologi, termasuk pengembangan dari Akal Imitas (AI). Baru-baru ini hal tersebut ditunjukkan dengan rencana pendidikan terarah menyusul euforia akibat kemunculan dari DeepSeek.
Dilansir dari Reuters, Selasa (11/3), sejumlah universitas terkemuka mengumumkan rencana menambah kuota penerimaan mahasiswa baru guna memenuhi kebutuhan strategis nasional, terutama untuk bidang AI.
Baca Juga: Alasan Trump Pertimbangkan Blokir DeepSeek
Peking University misalnya akan menambah slot penerimaan mahasiswa hingga 150 orang di 2025. Tambahan kuota tersebut dikhususkan untuk program studi yang berfokus pada sains informasi dan teknologi, teknik, serta kedokteran klinis.
Adapun Renmin University yang mengumumkan akan menambahkan lebih dari 100 kuota mahasiswa dalam rangka membantu pengembangan dari AI.
Sementara Shanghai Jiao Tong University akan menambah 150 kuota mahasiswa untuk bidang studi terkait dengan teknologi mutakhir seperti sirkuit terpadu, biomedis, layanan kesehatan, energi baru hingga AI.
China dengan ini berkomitmen penuh untuk mempercepat inovasi dan membangun tenaga kerja dengan pendidikan kuat di 2035. Hal ini juga menjadi lanjutan dari sejumlah langkah, salah satunya adalah memasukan akal imitasi ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah di Beijing.
Kebijakan Beijing ini juga mencerminkan keberanian negara untuk melakukan investasi besar dalam pengembangan talenta domestik serta upaya untuk mengatasi upaya pembatasan terhadap pengembangan industri teknologi lokalnya yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Negara Paman Sam telah lama berupaya menekan pengembangan teknologi yang dilakukan oleh China. Salah satu langkah yang paling sering dilakukan adalah dengan memberlakukan pembatasan luas terhadap Beijing.
Baca Juga: Perang Dagang Memanas, China Terapkan Aturan Tarif Impor 100% ke Kanada
Langkah-langkah ini mulai dari penetapan daftar entitas khusus untuk perusahaan tertentu, kontrol ekspor semikonduktor, hingga larangan terhadap beberapa chip canggih yang diperlukan untuk teknologi kecerdasan buatan, seperti Nvidia A100 dan Nvidia H100.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar