Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahlil Minta Pasokan BBM untuk Nelayan Ditambah

        Bahlil Minta Pasokan BBM untuk Nelayan Ditambah Kredit Foto: Kementerian ESDM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta badan usaha penyedia bahan bakar minyak (BBM) untuk memastikan pasokan BBM tetap tersedia bagi nelayan di wilayah pesisir.

        "Tadi kami cek di kampung nelayan, berdialog dengan masyarakat, rata-rata mereka tidak pernah mengeluhkan ketersediaan BBM. Selalu terjaga stoknya. Jadi sampai dengan menuju hari raya, nelayan yang mau ke laut, silakan. Itu semua sudah kita siapkan BBM-nya," ujar Bahlil usai mengunjungi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) AKR 20.3.2.003 Rantauan Ilir di Kalimantan Selatan, Rabu (19/3/2025).

        Bahlil menekankan pentingnya menjaga pasokan BBM tetap aman, terutama saat ombak besar yang kerap menghambat aktivitas melaut. Ia juga meminta mekanisme pengaturan kuota BBM disesuaikan dengan musim penangkapan ikan.

        Baca Juga: Ada yang Hambat Distribusi BBM, Bahlil: Pemain Besar!

        Pada musim tangkap yang berlangsung sekitar tujuh bulan dalam setahun, volume pemakaian BBM akan dinaikkan guna mengantisipasi peningkatan aktivitas nelayan. Sebaliknya, saat musim ombak tinggi atau kondisi angin lebih kencang, kuota BBM akan disesuaikan agar pasokan tetap efisien.

        Bahlil menyampaikan bahwa BBM bagi nelayan dijual seharga Rp6.800 per liter, dengan campuran bahan bakar nabati 40% atau B40. Harga ini ditetapkan pemerintah untuk menjaga kestabilan operasional nelayan.

        "Perintah Bapak Presiden Prabowo juga kepada kami adalah memastikan agar nelayan kita betul-betul mendapatkan minyak subsidi," tegasnya.

        Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, Yuliansyah Effendy, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima arahan dari Menteri ESDM untuk memastikan kebutuhan BBM nelayan tetap terpenuhi dalam berbagai kondisi.

        "Pak Menteri ESDM tadi menekankan pentingnya perhitungan kebutuhan BBM bagi nelayan, baik saat ombak besar maupun pada musim normal. Beliau meminta agar hal ini lebih diperhatikan ke depannya," kata Yuliansyah.

        Baca Juga: Menteri ESDM Tertibkan Distribusi BBM dan LPG

        Rekomendasi pengaturan kuota BBM akan diberikan setiap tiga bulan sebagai langkah penyesuaian. Pemerintah terus memantau dan mengatur distribusi BBM guna mendukung produktivitas serta kesejahteraan nelayan di wilayah pesisir.

        Dengan pengelolaan pasokan dan kuota BBM yang matang, diharapkan para nelayan dapat menjalankan operasionalnya secara optimal sekaligus mendorong pertumbuhan sektor perikanan nasional.

        Sebagai informasi, SPBN Rantauan Ilir merupakan hasil kolaborasi antara PT AKR Corporindo Tbk dan Koperasi Perikanan Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3). SPBN ini bertujuan menyediakan akses BBM yang mudah dan terjangkau bagi nelayan. Dengan dukungan empat karyawan, SPBN melayani kebutuhan 103 kapal nelayan di wilayah Banjarmasin.

        Baca Juga: Mengenal Minyak Sawit, Minyak Nabati Paling Produktif di Dunia

        Baca Juga: Dukungan Industri Perkebunan Sawit Terhadap Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)

        Pada tahun 2025, SPBN milik PT AKR Corporindo memiliki kuota BBM sebesar 2.003 kiloliter, dengan realisasi penggunaan hingga Maret 2025 mencapai 360,41 kiloliter.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: