Produk Perikanan RI Diminati di Pasar Ekspor

Produk Perikanan RI Diminati di Pasar Ekspor Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Tornanda Syaifullah menyampaikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2024 berhasil meningkatkan surplus neraca perdagangan komoditas perikanan hingga 9,1% dibanding tahun sebelumnya.

Kenaikan tersebut didorong oleh peningkatan nilai ekspor selama 2024 yang mencapai USD5,95 miliar atau naik 5,7% dibanding tahun sebelumnya, serta penurunan nilai impor sebesar 19,8% dibanding tahun 2023. 

Baca Juga: KKP Kembali Kenalkan Rumput Laut Sebagai Mata Pencaharian Potensial di Kepulauan Seribu

"Tentu ini kabar gembira di bulan penuh berkah, setelah kita cek angka final 2024 surplus neraca perdagangan perikanan naik 9,1%," ujar Tornanda, dikutip dari siaran pers KKP, Selasa (25/3).

Tornanda menjabarkan komoditas utama ekspor Indonesia meliputi udang dengan nilai USD 1,68 miliar atau 28,2% terhadap total ekspor perikanan Indonesia. 

Kemudian tuna-cakalang senilai USD 1,03 miliar (17,4%), cumi-sotong-gurita senilai USD 874,12 juta (14,7%), rajungan-kepiting dengan nilai USD 513,35 juta (8,6%). 

Selanjutnya rumput laut senilai USD 342,16 juta (5,7%), layur-gulama USD 100,96 juta (1,7%), tilapia USD 93,51 juta (1,6%), lobster USD 91,79 juta (1,5%), dan mutiara USD 91,35 juta (1,5%).

Di antara komoditas ekspor tersebut, beberapa mengalami peningkatan nilai ekspor cukup siginifikan dibanding tahun 2023, seperti tuna-cakalang meningkat 11,6% ,cumi-sotong-gurita meningkat 14,6%, rajungan-kepiting naik 14,7%, layur-gulama naik 91,1%, dan tilapia naik 14,4%.

"Peningkatan nilai ekspor tersebut menunjukkan bahwa produk perikanan kita begitu diminati di pasar ekspor," terang Tornanda.

Adapun negara tujuan ekspor perikanan selama tahun 2024 yakni Amerika Serikat (AS) dengan nilai USD 1,90 miliar atau setara dengan 32,0% dari total nilai ekspor perikanan Indonesia. Lalu diikuti Tiongkok USD 1,24 miliar (20,9%), ASEAN USD 856,87 juta (14,4%), Jepang USD 598,75 juta (10,1%), dan Uni Eropa USD 414,36 juta (7,0%). 

Tornanda memaparkan dari sekian negara tujuan ekspor, pengiriman produk perikanan dari Indonesia ke negara-negara ASEAN meningkat 28,3% selama 2024. Begitu juga dengan pasar Tiongkok dan Uni Eropa mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,2% dan 23,6% dibanding tahun 2023.

Dikatakannya, kinerja tersebut salah satunya tak lepas dari promosi yang dilakukan KKP, seperti berpartisipasi pada Seafood Expo North America (SENA), Maret 2024 di Boston, kemudian Seafood Expo Global (SEG), April 2024 di Barcelona, Nusatic pada Juni 2024 di Tangerang, Indo Fisheries 2024 Expo & Forum pada Juli 2024 di Jakarta, hingga Trade Expo Indonesia (TEI) pada Oktober 2024 di Tangerang.  

"Melihat bagaimana peningkatan ekspor tersebut, kami optimis produk perikanan Indonesia akan terus diminati oleh pasar internasional," ujar Tornanda.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan produk perikanan Indonesia telah diperhitungkan dalam memenuhi kebutuhan protein berbasis hasil perikanan baik di dalam maupun luar negeri. Ia pun meyakini jumlah negara yang menyerap produk perikanan RI akan semakin bertambah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Bagikan Artikel: