Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Hari Ini Diramal Terkoreksi Imbas Kekhawatiran Perang Dagang, Analis Sarankan 6 Saham Ini

        IHSG Hari Ini Diramal Terkoreksi Imbas Kekhawatiran Perang Dagang, Analis Sarankan 6 Saham Ini Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gejolak pasar keuangan global kembali mencuat. Senin (7/4/2025), Wall Street ditutup melemah seiring meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China. Kekhawatiran investor melonjak setelah Presiden AS Donald Trump menggertak akan menaikkan tarif terhadap China hingga 50%, jika Negeri Tirai Bambu itu tak mencabut kenaikan tarif balasan mereka sebesar 34%.

        Di tengah kecemasan pasar, Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 349,26 poin atau 0,91%. S&P 500 ikut melemah tipis 0,23%. Sementara itu, Nasdaq Composite sedikit bernapas lega dengan kenaikan 0,10%, berkat aksi beli pada saham-saham teknologi unggulan seperti Nvidia dan Palantir.

        Kabar yang sempat beredar di media sosial tentang kemungkinan jeda 90 hari penerapan tarif sempat memicu optimisme, namun langsung ditepis Gedung Putih yang menyebutnya sebagai “berita palsu”.

        Trump, melalui akun Truth Social miliknya, menegaskan akan menerapkan tarif tambahan sebesar 50% terhadap China mulai 9 April 2025, jika Beijing tidak mencabut kenaikan tarif balasannya sebesar 34%. “Jika China tidak menarik kenaikan tarifnya, semua negosiasi akan dihentikan,” tulis Trump.

        Baca Juga: Efek Trump, Harga Minyak Terus Diancam Potensi Resesi Global

        Di sisi lain, tekanan juga menyapu bersih bursa Asia. Sejak Rabu (2/4/2025), setelah Trump mengumumkan tarif resiprokal terhadap semua negara, indeks utama Asia kompak anjlok. Hang Seng Hong Kong mencatatkan kejatuhan terbesar, melemah hingga 13,22%. Taiex Taiwan turun drastis 9,7% bahkan sempat menghentikan perdagangan.

        Nikkei 225 Jepang turun 7,83%, dan Topix terkoreksi 7,79%. Korea Selatan ikut terdampak, dengan Kospi terjun 5,57% dan Kosdaq 5,25%. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing terkoreksi 7,34% dan 7,05%.

        Trump pun merespon atas anjloknya bursa saham Asia dengan mengatakan bahwa dia tidak sengaja merekayasa aksi jual pasar saham yang sedang berlangsung, namun tidak banyak bicara untuk mencoba mencegahnya. “Saya tidak ingin terjadi apa-apa, namun terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One.

        Dari dalam negeri, IHSG sebelum libur Lebaran masih mencatat kenaikan 0,59% dengan dukungan net buy asing sebesar Rp518 miliar. Saham yang paling banyak diborong asing antara lain BBRI, BMRI, ASII, BFIN, dan CLEO. 

        Baca Juga: Begini Prediksi Pergerakan IHSG Usai Libur Panjang

        Namun, Fanny Suherman, CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas, memperingatkan potensi koreksi pada perdagangan hari ini Selasa (8/4/2025) akibat adanya kekhawatiran terhadap perang dagang. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 6200–6400 dan resistance 6500–6600.

        Adapun beberapa saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini, yaitu:

        JPFA Buy on Weakness dengan area beli di 1880-1900, cutloss jika break di bawah 1800. Jika tidak break di bawah 1800, potensi naik ke 1950-2000 short term. 

        CPIN Buy on Weakness dengan area beli di 4200-4300, cutloss jika break di bawah 4150. Jika tidak break di bawah 4150, potensi naik ke 4380-4420 short term. 

        ICBP Buy on Weakness dengan area beli di 9850-10000, cutloss jika break di bawah 9800. Jika tidak break di bawah 9800, potensi naik ke 10150-10300 short term. 

        BREN Buy on Weakness dengan area beli di 5000-5200, cutloss jika break di bawah 4980. Jika tidak break di bawah 5000, potensi naik ke 5350-5625 short term. 

        HRTA Buy on Weakness dengan area beli di 494, cutloss jika break di bawah 470. Jika tidak break di bawah 470, potensi naik ke 510-530 short term. 

        PSAB Buy on Weakness dengan area beli di 236-246, cutloss jika break di bawah 220. Jika tidak break di bawah 220, potensi naik ke 254-262 short term.        

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: