Kredit Foto: Ist
Harga minyak mentah global kembali jatuh dalam perdagangan di Senin (7/4). Pasar bimbang menghadapi perang dagang yang semakin panas akibat tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Selasa (8/4) Brent Crude turun 2,1% menjadi US$64,21. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude turun 2,1% ke US$60,70. Harga minyak masih dilanda kekhawatiran soal resesi global.
Baca Juga: CERI Minta Telisik Minyak Mentah dengan BUMN Irak
Analis PVM, Tamas Varga menyebut bahwa pasar bereaksi keras terhadap sinyal perang dagang akan semakin panas menyusul saling lempar tarif dari China-AS.
Trump baru-baru ini mengancam akan menerapkan tarif tambahan hingga menutup pintu negosiasi sebagai balasan atas ancaman tarif yang diterapkan oleh China.
Sementara Komisi Eropa juga dikabarkan tengah mengajukan tarif balasan 25% terhadap berbagai produk dari AS. Hal tersebut sebagai respons atas tarif terhadap baja dan aluminium dari Trump
“Ini menunjukkan keyakinan bahwa tarif akan menyakiti permintaan minyak,” kata Varga.
Varga juga menyoroti bagaimana sikap salah satu produsen minyak yakni Arab Saudi. Negara tersebut baru-baru ini memangkas harga jual resmi minyak mentah untuk Asia.
“Bahkan Saudi menyadari efek negatif terhadap keseimbangan suplai-permintaan," tegas Varga.
Adapun Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga terus menjadi sorotan karena mempercepat rencana peningkatan produksi, menambah 411.000 barel per hari (bpd) ke pasar mulai Mei (sebelumnya 135.000 bpd).
Baca Juga: Pekerja Hulu Migas Pertamina Tetap Bertugas di Hari Raya untuk Jaga Ketahanan Energi Nasional
OPEC juga meminta negara-negara yang melebihi kuota produksi untuk menyerahkan rencana kompensasi paling lambat 15 April 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement