Kredit Foto: SKK Migas
Harga minyak mentah global naik tajam dalam perdagangan di Rabu (16/4). Pasar minyak terkena efek kekhawatiran atas pasokan global setelah menyusul sanksi terbaru dari Amerika Serikat (AS) ke Iran.
Dilansir dari Reuters, Kamis (17/4), Brent Crude ditutup naik 1,8% ke level US$65,85. Sementara West Texas Intermediate (WTI) Crude menguat 1,9% ke US$62,47.
Baca Juga: 5 WK Migas Laku! Investor Tanam Duit US$21,7 Juta ke RI
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru ini meningkatkan tekanannya ke Iran. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan sanksi tegas untuk menurunkan ekspor minyak negara tersebut hingga nol. Langkah ini diambil seiring dimulainya kembali perundingan nuklir dari Iran-AS.
Sementara Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan telah menerima rencana terbaru soal pemotongan tambahan produksi minyak dari Irak hingga Kazakhstan. Pemotongan tersebut guna mengompensasi produksi yang sebelumnya melebihi kuota yang disepakati. Hal ini turut mendorong harga minyak lebih tinggi.
Adapun Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan bahwa stok minyak mentah naik sebesar 515.000 barel menjadi 442,9 juta barel pada pekan yang berakhir 11 April di AS. Namun, stok bensin dan destilat tercatat menurun, mencerminkan permintaan bahan bakar yang tetap kuat.
International Energy Agency (IEA) juga menyebut bahwa pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun ini diperkirakan menjadi yang terendah sejak 2020, menambah kecemasan terhadap prospek permintaan jangka panjang.
Baca Juga: Cerita Eka Tjipta Widjaja Memulai Produksi Minyak Goreng Bimoli, Sebelum Kini Milik Salim Group
"Ekonomi dunia sangat bergantung pada apakah AS dan China bisa mencapai kesepakatan dan menghindari perang dagang berkepanjangan," kata Direktur Strategi Pasar StoneX, Alex Hodes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar