Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perjalanan Suksesnya KFC dari Restoran di SPBU Kolonel Sanders hingga Masuk Indonesia

        Perjalanan Suksesnya KFC dari Restoran di SPBU Kolonel Sanders hingga Masuk Indonesia Kredit Foto: Unsplash/Aleks Dorohovich
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di balik setiap potong ayam goreng KFC yang renyah, ada kisah luar biasa dari seorang pria bernama Harland David Sanders, atau yang lebih dikenal sebagai Kolonel Sanders. Ia adalah sosok siluet yang digunakan KFC sebagai branding hingga saat ini. 

        Lahir di Henryville, Indiana, pada 9 September 1890, Sanders mengalami masa kecil yang berat. Ayahnya meninggal ketika ia berusia enam tahun dan mengharuskan ibunya bekerja. Sementara itu, Sanders mengambil alih tanggung jawab untuk merawat adik-adiknya, termasuk memasak. Dari situlah, bibit kecintaannya terhadap dunia kuliner mulai tumbuh.

        Namun, jalan hidupnya jauh dari mulus. Sanders keluar dari sekolah sejak usia 12 tahun dan mencoba berbagai pekerjaan seperti petani, tentara, pemadam kebakaran, agen asuransi, hingga operator pompa bensin. Ia berkali-kali gagal, bahkan pernah dipecat.

        Titik balik terjadi pada tahun 1930, saat Sanders mengelola sebuah pompa bensin di Corbin, Kentucky. Di sana, ia juga menjual makanan untuk para pendatang dan ayam goreng racikannya menjadi primadona.

        Konon, Sanders menggunakan 11 bumbu rahasia dan teknik pressure cooker untuk menghasilkan ayam garing di luar dan juicy di dalam. Racikan tersebut kemudian menjadi ciri khas KFC yang disukai banyak orang. Pada tahun 1935, atas kontribusinya di bidang kuliner, Sanders dianugerahi gelar kehormatan “Kolonel Kentucky” oleh gubernur setempat. 

        Baca Juga: Suksesnya Jamu Jago, Berawal dari Warung Jamu Kecil hingga Skala Industri dan Bertahan Empat Generasi

        Namun, perkembangan jalan tol memaksa restoran asli Sanders menjadi sepi pengunjung. Bukannya menyerah, ia justru menjual properti dan berkeliling Amerika Serikat, tidur di mobil, dan mendemonstrasikan resep ayam gorengnya dari restoran ke restoran.

        Tahun 1952 menjadi tonggak penting ketika Sanders menjalin kerja sama franchise dengan Pete Harman di Utah. Di saat itulah lahir nama Kentucky Fried Chicken (KFC). Usahanya tumbuh pesat, dari satu potong ayam dengan royalti empat sen hingga pada 1964 KFC telah memiliki lebih dari 600 cabang.

        Di usia 73 tahun, Sanders menjual perusahaannya senilai dua juta dolar walaupun tetap menjadi wajah KFC sebagai duta merek. Ia rutin tampil di iklan televisi dan mengunjungi gerai-gerai untuk memastikan cita rasa tetap autentik. Meski begitu, ia tidak segan mengkritik keras KFC jika menurutnya kualitas ayam sudah menurun bahkan menyebutnya “berasa seperti kertas dinding.”

        Kolonel Sanders wafat pada 16 Desember 1980 dalam usia 90 tahun. Tapi semangatnya terus hidup, termasuk di Indonesia, tempat KFC pertama kali membuka gerai pada Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta Selatan. Kehadiran KFC di Tanah Air dipelopori oleh PT Fast Food Indonesia Tbk, yang didirikan oleh keluarga Gelael dan kemudian mendapat suntikan modal besar dari Salim Group pada 1990.

        Baca Juga: Cerita Handojo Santosa Bawa Japfa Selamat dari Krisis dan Sukses Mendunia

        Dengan strategi ekspansi yang agresif, KFC menjangkau berbagai kota besar di Indonesia. Namun, perjalanan itu bukan tanpa hambatan. Pandemi COVID-19 menjadi tantangan berat: pada kuartal ketiga 2024, KFC Indonesia mencatat kerugian lebih dari Rp500 miliar dan harus menutup 47 gerai serta merumahkan lebih dari 2.000 karyawan.

        Di tengah tantangan itu, KFC Indonesia menunjukkan ketangguhan yang diwarisi dari sang pendiri. Mereka beradaptasi dengan pasar lokal, dari menu ayam geprek hingga bubur ayam, serta aktif menggandeng musisi lokal dan kampanye digital untuk menarik minat generasi muda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait