Terkoreksi Tipis, Permata Bank (BNLI) Cetak Laba Bersih Rp788,97 Miliar di Kuartal I 2025
Kredit Foto: PermataBank
PT Bank Permata Tbk (BNLI) memulai tahun 2025 dengan catatan kinerja yang cukup solid, meskipun laba bersihnya sedikit terkoreksi. Dalam laporan keuangan kuartal I 2025, Bank Permata membukukan laba bersih sebesar Rp788,97 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan 2,27% secara tahunan (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp807,31 miliar.
Penurunan laba tersebut terjadi di tengah pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang naik tipis 1,64% YoY, dari Rp2,49 triliun menjadi Rp2,53 triliun. Pendapatan bunga kotor bahkan tumbuh lebih tinggi sebesar 2,80% YoY menjadi Rp4,26 triliun. Namun, kenaikan beban bunga yang mencapai 4,55% YoY menjadi Rp1,73 triliun turut menekan kinerja laba bersih.
Di sisi lain, beban operasional selain bunga juga meningkat 4,74% YoY menjadi Rp1,51 triliun. Salah satu faktor pendorongnya adalah lonjakan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (impairment) yang mencapai Rp628,03 miliar, naik dari Rp461,42 miliar tahun sebelumnya. Akibatnya, laba operasional Bank Permata ikut turun 2,64% YoY menjadi Rp1,01 triliun dari sebelumnya Rp1,04 triliun.
Baca Juga: Permata Bank Tebar Dividen Rp1,08 triliun Setara Rp30 per saham
Meski demikian, kinerja intermediasi bank tetap mencatatkan pertumbuhan yang positif. Sepanjang tiga bulan pertama 2025, BNLI berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp156,6 triliun, naik 6,0% YoY dari Rp147,8 triliun pada kuartal I/2024. Rasio loan to deposit (LDR) pun tercatat sebesar 83,22%, masih dalam rentang aman untuk menopang pertumbuhan pembiayaan selanjutnya.
Sisi penghimpunan dana juga menunjukkan perbaikan. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 4,84% YoY menjadi Rp187,41 triliun, dengan pertumbuhan giro sebesar 9,30% YoY, tabungan 2,51% YoY, dan deposito 2,58% YoY.
Baca Juga: Soal Dampak Tarif Impor 32% dari Trump, Ini Kata Ekonom Permata Bank
Peningkatan ini berdampak positif terhadap rasio dana murah atau current account saving account (CASA), yang naik 91 basis poin menjadi 58,65% dari sebelumnya 57,74%.
Secara keseluruhan, meskipun laba bersih sedikit menurun, Bank Permata tetap menunjukkan ketahanan fundamental dengan pertumbuhan kredit, penguatan CASA, dan posisi likuiditas yang terjaga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: