Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BPS Ungkap Jumlah Pengangguran Naik Jadi 7,28 Juta

        BPS Ungkap Jumlah Pengangguran Naik Jadi 7,28 Juta Kredit Foto: Antara/Raisan Al Farisi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penganggur di Indonesia mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, atau setara 4,76% dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang.

        Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa dibandingkan Februari 2024, jumlah penganggur meningkat sekitar 83 ribu orang atau 0,08 juta.

        “Jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang dan dibandingkan dengan Februari 2024 per Februari 2025 jumlah orang yang menganggur meningkat sebanyak sekitar 0,08 juta orang atau sekitar 83 ribu orang yang naik kira-kira 1,11%,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/5/2025).

        Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025 Melambat, BPS Catat 4,87 Persen

        Meski jumlah penganggur meningkat, Amalia menegaskan bahwa jumlah penduduk yang bekerja juga naik. Per Februari 2025, penduduk bekerja mencapai 145,77 juta orang, bertambah 3,59 juta dibandingkan Februari tahun sebelumnya.

        Jumlah pekerja penuh tercatat 96,48 juta orang, naik 3,21 juta dibandingkan tahun lalu. Pekerja paruh waktu juga meningkat menjadi 37,62 juta orang, bertambah sekitar 820 ribu.

        Menariknya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) justru turun, meski jumlah penganggur bertambah. Hal ini disebabkan oleh tingkat penyerapan kerja yang lebih tinggi, yakni 2,52%, dibandingkan peningkatan jumlah penganggur yang hanya 1,11%.

        Baca Juga: BPS DKI Sebut Tarif Listrik Jadi Salah Satu Pemicu Inflasi di Jakarta

        TPT pada perempuan mengalami penurunan 0,19 basis poin menjadi 4,41%. Sementara itu, TPT laki-laki sedikit naik sebesar 0,02 basis poin menjadi 4,98%.

        Penurunan TPT tercatat merata di wilayah perkotaan dan pedesaan. Di perkotaan, TPT turun 0,16 basis poin menjadi 5,73%. Sedangkan di pedesaan, turun menjadi 3,33% atau berkurang 0,04 basis poin dari Februari 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: