Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KKP Pastikan SDM Perikanan Siap Kompetensi dan Terlindungi saat Bekerja di Korsel

        KKP Pastikan SDM Perikanan Siap Kompetensi dan Terlindungi saat Bekerja di Korsel Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Korea Selatan (Korsel) menjalin aliansi strategis untuk pengembangan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan, serta perlindungan tenaga kerja kompeten asal Indonesia di Korea Selatan.

        Aliansi tersebut terjalin dengan sejumlah instansi di Korsel, antara lain Korean Institute of Maritime and Fisheries Technology (KIMFT), Korea Seafarers Welfare and Employment Center (KOSWEC), Pukyong National University (PKNU), National Institute of Fisheries Science (NIFS), hingga Ministry of Oceans and Fisheries of Korea (MOF).

        Baca Juga: Baru Sehari Dibuka, Saham KRYA Kembali Kena Suspensi BEI Gegara Hal Ini

        Kerjasama ini bagian dari rintisan pembentukan Indonesia–Korea Global Leader Talent Development Support Center di Busan, yang akan berperan sebagai pusat kolaborasi bilateral dalam bidang pendidikan, pelatihan, sertifikasi, hingga penempatan tenaga kerja sektor perikanan Indonesia di Korea Selatan. 

        Pusat ini dirancang menjadi platform berkelanjutan dengan dukungan pendanaan dari skema Official Development Assistance (ODA) Korea.

        Sedangkan sinergi KKP dengan KIMFT dan KOSWEC membuka jalan bagi pelaksanaan pelatihan teknis dan sertifikasi bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI), guna memastikan pengakuan kompetensi mereka di industri perikanan Korea Selatan. 

        Kerjasama strategis lain mencakup pertukaran data dan informasi PMI sektor perikanan yang diharapkan mampu memperkuat aspek perlindungan hukum dan keselamatan kerja tenaga kerja migran Indonesia. 

        Pihaknya juga berkomitmen mempersiapkan sistem reintegrasi yang baik bagi para pekerja migran agar mereka tetap produktif dan mandiri saat kembali ke Indonesia.

        "Kemitraan strategis dengan Korea Selatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya kami membangun ekosistem pengembangan SDM kelautan dan perikanan yang terintegrasi, dari pendidikan, pelatihan, sertifikasi, hingga penempatan tenaga kerja," ujar Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (9/5)

        "Kami ingin memastikan bahwa talenta maritim Indonesia tidak hanya siap secara kompetensi, tetapi juga terlindungi secara menyeluruh saat bekerja di luar negeri," imbuhnya.

        Konsep Smart Campus

        Mengenai kerja sama akademik dengan PKNU didorong pada program pertukaran dosen dan mahasiswa, beasiswa, seminar bersama, serta riset kolaboratif dalam kerangka pembangunan ekonomi biru. 

        Selaras dengan itu, dukungan MOF juga diarahkan pada pengembangan smart campus dan sistem pendidikan vokasi berbasis industri menuju terwujudnya Ocean Institute of Indonesia (OII), sebuah institusi pendidikan yang akan menjadi simpul pengembangan talenta maritim nasional.

        Sebagai bentuk keberlanjutan kerja sama, KKP bersama Bappenas, tengah menyusun kerangka kerja strategis Global Leader Talent Development Support Center, merampungkan draf Memorandum of Understanding (MoU), serta memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga di Indonesia.

        Program ini tidak hanya menciptakan akses terhadap peluang kerja di luar negeri, tetapi juga mengemban misi reintegrasi sosial dan ekonomi bagi para PMI melalui pelatihan kewirausahaan berbasis perikanan, agar mereka tetap produktif dan mandiri saat kembali ke Tanah Air. 

        Dengan pendekatan holistik mulai dari hulu pendidikan hingga hilir penempatan dan reintegrasi, Indonesia dan Korea Selatan menghadirkan model kemitraan yang inovatif dan berkeadilan dalam menghadapi tantangan tenaga kerja global.

        Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa pembangunan sektor kelautan dan perikanan tidak dapat terlepas dari investasi pada manusia. 

        “Penguatan kapasitas SDM adalah kunci utama untuk mewujudkan ekonomi biru yang berkelanjutan. Kolaborasi internasional seperti ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan talenta maritim unggul yang mampu bersaing secara global sekaligus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keberlanjutan,” ujar Menteri KP Trenggono.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: