- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Kopi Arabika Indonesia Kian Diminati Dunia, PTPN IV PalmCo Catat Ekspor 127 Ton Kuartal I-2025
Kredit Foto: PTPN IV
Kopi Arabika asal Indonesia semakin menunjukkan tajinya di pasar internasional. Sepanjang kuartal pertama 2025, Java Coffee Estate (JCE) yang dikelola melalui kerja sama operasi (KSO) antara PTPN IV PalmCo dan PTPN I SupportingCo berhasil mengekspor 127 ton kopi ke berbagai negara tujuan seperti Inggris, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Norwegia.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, mengungkapkan bahwa ekspor terbesar tercatat ke Inggris dengan total 54.000 kilogram kopi atau setara Rp6,5 miliar. Amerika Serikat menyusul dengan 36.000 kilogram senilai Rp4,3 miliar. Sementara Arab Saudi dan Norwegia secara total mengimpor 38.400 kilogram kopi dari JCE senilai Rp4,5 miliar.
“Insya Allah, di tahun ini kita optimis ekspor kopi Arabika specialty dari JCE akan terus tumbuh dengan dukungan berbagai program strategis, seperti replanting, sertifikasi keberlanjutan, pemanfaatan teknologi, serta adaptasi terhadap regulasi global,” ujar Jatmiko, Senin (2/6/2025).
Baca Juga: PTPN Group Catat Kinerja Cemerlang, Laba Melonjak 3.165% hingga April 2025
Sepanjang Januari hingga April 2025, JCE mencatat laba bersih Rp6,51 miliar. Perusahaan menargetkan laba bersih akhir tahun mencapai Rp33,36 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp32 miliar.
Upaya peningkatan produksi dan ekspor dilakukan melalui program intensifikasi, termasuk peremajaan tanaman dengan bibit unggul dan penerapan teknologi efisien. Program replanting yang dimulai pada 2021 telah menjangkau 1.200 hektare dari target 1.500 hektare.
“Kami sadari bahwa keberlanjutan adalah kunci dalam mengembalikan kejayaan legenda kopi Jawa di pasar global,” kata Jatmiko.
Melalui pengelolaan modern berbasis data dan teknologi seperti drone GIS, JCE berhasil meningkatkan produktivitas hingga 409 kilogram per hektare untuk greenbean dan 2.470 kilogram per hektare untuk kopi cherry.
Baca Juga: Subsektor Perkebunan Sumbang 4,15% PDB, PTPN dan BPS Kerja Sama Digitalisasi Data
Sebagai bagian dari Holding Perkebunan Nusantara, KSO antara PalmCo dan SupportingCo sejak 2022 mencakup lahan seluas 3.530,77 hektare, di mana seluruh investasi ditanggung oleh PalmCo. KSO ini juga membawa perubahan kultur kerja, efisiensi birokrasi, hingga sistem organisasi yang ramping.
“Yang kita lakukan di JCE ini akan jadi role model. Kita akan tularkan best practices ke para petani kopi di seluruh Indonesia agar semua bisa merasakan manfaatnya,” tutur Jatmiko.
Dengan target produksi sebesar 1.182 ton pada 2025—tertinggi sepanjang sejarah JCE—PalmCo optimistis kopi Arabika asal Bondowoso akan kian mendunia meskipun di tengah tekanan tarif dagang global seperti dari Amerika Serikat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: