Kredit Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Trading cryptocurrency kini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan, banyak generasi muda yang lebih memilih crypto dibandingkan instrumen investasi tradisional seperti saham, forex, atau reksadana.
Kini, trading Bitcoin semakin diminati sebagai salah satu cara untuk menambah potensi penghasilan. Meskipun memiliki risiko kerugian yang tinggi, cryptocurrency juga menawarkan peluang keuntungan yang besar. Hal inilah yang membuat semakin banyak orang tertarik untuk berinvestasi dalam aset digital ini.
Apa itu Trading Bitcoin?
Trading Bitcoin adalah proses transaksi membeli dan menjual Bitcoin dengan tujuan untuk menghasilkan potensi keuntungan. Berbeda dengan investasi jangka panjang, trading biasanya melibatkan transaksi yang berlangsung dalam waktu singkat, berkisar dari beberapa menit hingga beberapa hari.
Tujuan utama dari trading adalah untuk membeli Bitcoin pada harga yang rendah dan menjualnya pada harga yang lebih tinggi. Anda bisa melakukan transaksi bisa melalui crypto trading desktop atau melalui aplikasi crypto.
Jenis-jenis Trading Bitcoin
Trading Bitcoin terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu jangka panjang dan jangka pendek.
1. Trading Jangka Panjang
Trading jangka panjang merujuk pada tindakan membeli Bitcoin dan menyimpannya untuk waktu yang lebih lama, sering kali dari beberapa bulan hingga beberapa tahun. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keuntungan seiring dengan meningkatnya harga Bitcoin sepanjang waktu.
Dengan melakukan trading jangka panjang, maka Anda akan memiliki kelebihan dan kelemahan yang bisa dipertimbangkan, diantaranya adalah:
Kelebihan Trading Jangka Panjang
1. Potensi Keuntungan yang Signifikan
Harga Bitcoin cenderung meningkat dalam jangka panjang. Banyak investor yang berhasil mengantongi keuntungan besar dari lonjakan harga Bitcoin selama bertahun-tahun.
2. Mengurangi Stres dan Waktu
Anda tidak perlu setiap hari memantau pergerakan pasar. Cukup beli dan simpan Bitcoin hingga harga mencapai nilai yang diinginkan.
3. Biaya Transaksi yang Rendah
Dengan melakukan lebih sedikit transaksi, biaya yang dikeluarkan untuk biaya trading pun menjadi lebih minim.
Kekurangan Trading Jangka Panjang
1. Risiko Volatilitas Harga
Harga Bitcoin bisa sangat tidak stabil. Nilainya dapat naik turun secara drastis dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan kerugian besar jika tidak siap secara mental.
2. Kehilangan Kesempatan Jangka Pendek
Dalam trading jangka panjang, Anda mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga Bitcoin dalam waktu singkat.
2. Trading Jangka Pendek
Trading jangka pendek berarti melakukan pembelian dan penjualan Bitcoin dalam rentang waktu yang singkat, mulai dari beberapa menit, jam, hingga beberapa hari. Tujuannya adalah untuk memperoleh potensi keuntungan dari perubahan harga Bitcoin yang cepat.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan yang perlu Anda pertimbangkan dalam jenis trading ini:
Kelebihan Trading Jangka Pendek
1. Peluang Keuntungan yang Cepat
Anda dapat memperoleh peluang keuntungan lebih cepat dengan memanfaatkan perubahan harga yang cepat dan sering.
2. Fleksibilitas
Anda bisa menyesuaikan strategi trading dengan situasi pasar saat ini. Ini memberikan keleluasaan lebih dalam pengambilan keputusan.
3. Peluang yang Lebih Banyak
Setiap harinya terdapat banyak peluang untuk meraih potensi keuntungan dari fluktuasi harga Bitcoin.
Kekurangan Trading Jangka Pendek
1. Komitmen Waktu dan Konsentrasi
Trading jangka pendek memerlukan banyak waktu dan perhatian untuk secara konstan memantau pasar dan mengambil keputusan dengan cepat.
2. Biaya Transaksi Yang Tinggi
Dengan tingginya frekuensi dalam melakukan trading, biaya transaksi dapat meningkat dan merugikan total keuntungan.
3. Tingkat Stres Yang Tinggi
Investasi jangka pendek seringkali sangat menegangkan karena perubahan harga yang cepat dan keputusan yang harus diambil dengan segera.
Mana Yang Lebih Baik: Jangka Panjang atau Pendek?
Pilihan antara trading jangka panjang dan jangka pendek sangat bergantung pada profil risiko, tujuan investasi, dan waktu yang Anda miliki.
Apabila Anda menginginkan konsistensi dan kemungkinan pertumbuhan yang lebih besar dalam waktu lama, investasi jangka panjang bisa lebih cocok. Metode ini membantu Anda mengurangi dampak dari perubahan harga jangka pendek dan memanfaatkan peningkatan nilai aset seiring waktu.
Misalnya, jika Anda berinvestasi di saham perusahaan besar atau aset crypto seperti Bitcoin, Anda bisa merasakan keuntungan dari kenaikan nilai dalam beberapa tahun ke depan.
Di sisi lain, jika Anda menginginkan keuntungan dengan cepat dan memiliki waktu serta kemampuan untuk melakukan analisis pasar secara berkala, trading jangka pendek dapat menjadi alternatif.
Metode ini memanfaatkan perubahan harian dalam harga dan memberi Anda kesempatan untuk mencairkan investasi dengan cepat apabila diperlukan.
Sebagai contoh, trading harian atau swing trading di pasar saham atau crypto dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, meskipun dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Cara Bertransaksi Bitcoin Bagi Pemula
Dilansir dari Pintu, terdapat dua jenis trading yaitu, trading spot dan trading futures. Namun kali ini kita membahas langkah-langkah bagaimana trading Bitcoin untuk pemula, diantaranya adalah:
1. Pilih aplikasi crypto yang terbaik kemudian lakukan download dan melakukan pendaftaran pada aplikasi tersebut, hingga kamu terverifikasi.
2. Selanjutnya kamu bisa masuk ke akun kamu dan lakukan deposit ke aplikasi tersebut. Deposit merujuk pada sejumlah uang yang perlu disetorkan ke aplikasi untuk melakukan transaksi trading Bitcoin atau aset crypto lainnya. Kamu dapat melakukan deposit melalui:
- Transfer bank
- E-wallet seperti GOPAY, OVO, LinkAja, DANA, dan ShopeePay
- Mengirim crypto dari bursa lainnya.
3. Mulai Transaksi Bitcoin
Dalam perdagangan cryptocurrency, terdapat tiga aspek utama yang perlu kamu perhatikan, yaitu: pembelian (buy), penjualan (sell).
Membeli Bitcoin (Buy)
1. Buka aplikasi dan pilih aset crypto. Kamu bisa memilih aset crypto di wallet card atau dari daftar aset crypto di halaman utama. Untuk contoh ini, mari kita pilih Bitcoin.
2. Sebelum melakukan pembelian, pastikan cek harganya. Kamu bisa melihat harga Bitcoin terbaru di halaman utama. Grafik harga Bitcoin juga dapat diakses dengan menekan salah satu aset crypto di homepage.
3. Sekarang, kamu akan melihat perkiraan harga beli dan jual Bitcoin. Untuk membeli, tekan tombol beli.
4. Masukkan jumlah Bitcoin yang ingin kamu beli. Tekan tombol berikutnya. Kamu bisa memasukkan jumlah Bitcoin yang ingin dibeli dalam mata uang Rupiah, atau membelinya dalam Bitcoin dengan menekan tombol panah ganda.
5. Konfirmasikan pembelian bitcoin. Ini adalah harga akhir tanpa biaya tambahan. Tekan beli sekarang dan kamu telah berhasil membeli bitcoin!
Menjual Bitcoin (Sell)
1. Jika ingin menjual Bitcoin, tekan tombol jual di wallet card atau ikon Bitcoin di halaman utama.
2. Masukkan jumlah Bitcoin yang ingin dijual. Kamu dapat memasukkan jumlah dalam Rupiah, atau menjual dalam bentuk Bitcoin dengan menekan tombol panah ganda. Tekan tombol berikutnya.
3. Konfirmasikan penjualan.
4. Selamat! Kamu telah berhasil melakukan transaksi jual bitcoin. Saldo dalam Rupiah akan bertambah di Wallet Rupiah kamu di aplikasi.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Baca Juga: Jangan Salah Ambil Keputusan, Ini 6 Cara Mengelola Emosi Saat Trading
Baca Juga: Memahami dan Strategi Trading Futures Ethereum untuk Maksimalkan Aset Kripto
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: