Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disokong Trump, Nippon Steel Gelontorkan Rp242 Triliun untuk Caplok U.S. Steel

        Disokong Trump, Nippon Steel Gelontorkan Rp242 Triliun untuk Caplok U.S. Steel Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nippon Steel telah resmi menyelesaikan akuisisi penuh atas U.S. Steel senilai US$14,9 miliar atau sekitar Rp242 triliun. Transaksi ini mengakhiri proses panjang selama 18 bulan yang diwarnai dinamika politik Amerika Serikat, termasuk keterlibatan langsung mantan Presiden Donald Trump.

        Perusahaan asal Jepang itu membeli seluruh saham U.S. Steel dengan harga US$55 per lembar, sesuai tawaran awal yang diajukan pada Desember 2023. Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan baja ikonik AS yang tengah menghadapi tekanan keuangan.

        Kesepakatan disertai klausul perjanjian keamanan nasional antara kedua perusahaan dan pemerintah AS. Sebagai bagian dari kesepakatan, Trump memperoleh golden share atau saham emas, yang memberinya hak veto terhadap keputusan strategis serta kewenangan menunjuk satu anggota dewan.

        Juru bicara Gedung Putih, Kush Desai, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan melindungi keamanan nasional dan ekonomi domestik.

        Baca Juga: Jepang Mulai Sempoyongan Dihantam Kebijakan Tarif AS

        CEO Nippon Steel, Eiji Hashimoto, menyampaikan apresiasi atas dukungan Trump dalam penyelesaian akuisisi dan menegaskan komitmen perusahaan membuka era baru bagi U.S. Steel.

        Hak yang melekat dalam saham emas memungkinkan pemerintah AS menolak kebijakan seperti pemindahan kantor pusat dari Pittsburgh, penutupan pabrik, pengurangan tenaga kerja, hingga akuisisi oleh perusahaan lain.

        Langkah ini memicu kritik dari serikat pekerja United Steelworkers, yang menilai Trump mendapat kekuasaan pribadi luar biasa dalam korporasi. Pengamat juga mempertanyakan independensi kebijakan keamanan nasional dari unsur politik.

        Dari sisi bisnis, Nippon Steel memandang pasar baja AS sebagai sektor strategis. Perusahaan berencana menginvestasikan US$11 miliar hingga 2028, termasuk pembangunan pabrik baru senilai US$1 miliar yang akan meningkat menjadi US$3 miliar dalam beberapa tahun.

        Baca Juga: Trump Ngotot Ingin Akuisisi TikTok, Sebut Punya 'Tempat Khusus'

        Dengan akuisisi ini, kapasitas produksi baja kasar Nippon Steel akan meningkat menjadi 86 juta ton per tahun, mendekati target global perusahaan sebesar 100 juta ton.

        Sebelumnya, akuisisi ini sempat tertunda karena ditolak oleh Presiden Joe Biden atas alasan keamanan nasional. Penolakan tersebut menimbulkan gugatan hukum dari pihak perusahaan. Namun, proses kembali bergulir usai pemerintahan Trump merevisi keputusan dan menyetujui transaksi dengan syarat pengaturan saham emas.

        Senator Republik dari Pennsylvania, Kim Ward, menyambut kesepakatan ini dan menyebutnya sebagai awal era baru industri baja AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: