Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ikut atau Diam, Trump Akan Segera Putuskan Keterlibatan dalam Perang Israel-Iran

        Ikut atau Diam, Trump Akan Segera Putuskan Keterlibatan dalam Perang Israel-Iran Kredit Foto: Antara/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengambil keputusan dalam dua minggu ke depan terkait kemungkinan keterlibatan militernya dalam konflik antara Israel dan Iran.

        Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt menyampaikan bahwa keputusan tersebut akan dipengaruhi oleh perkembangan peluang negosiasi dengan Iran.

        Baca Juga: Donald Trump Resmi Perpanjang Batas Waktu Divestasi TikTok di AS

        “Berdasarkan kemungkinan adanya negosiasi yang mungkin akan atau tidak akan terjadi dalam waktu dekat, presiden akan membuat keputusan dalam dua minggu ke depan,” ujar Leavitt, dilansir dari Reuters, Jumat (20/6).

        Meski menunjukkan ketertarikan pada solusi diplomatik, ia juga menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah saat ini tetap mencegah senjata nuklir jatuh ke tangan dari Iran.

        Menurut Leavitt, syarat utama bagi setiap kesepakatan dengan negara tersebut adalah pelarangan pengayaan uranium dan penghapusan seluruh kemampuan negara itu untuk mengembangkan senjata nuklir.

        “Presiden selalu terbuka terhadap solusi diplomatik. Dia adalah 'peacemaker in chief', presiden dengan pendekatan ‘perdamaian melalui kekuatan’. Tapi bila kekuatan dibutuhkan, ia tak segan menggunakannya,” kata Leavitt.

        Namun Leavitt menolak memberikan jawaban pasti terkait dengan kemungkinan pemerintah untuk melancarkan serangan terhadap Iran.

        Gedung Putih juga menyatakan bahwa pemerintah telah menerima briefing intelijen terbaru mengenai operasi dari Israel ke Iran. Tehran disebutkan akan menghadapi konsekuensi serius apabila menolak menghentikan program pengembangan senjata nuklirnya.

        Baca Juga: Trump Soal Rencana Menyerang Iran: Kita Harus Lakukan Apa yang Harus Dilakukan

        Leavitt menambahkan bahwa pihaknya meyakini negara tersebut kini berada pada titik paling dekat sepanjang sejarah dalam mencapai kemampuan nuklir militer.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: