Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fluktuasi Harga Batubara Tekan Pendapatan TBS Energi

        Fluktuasi Harga Batubara Tekan Pendapatan TBS Energi Kredit Foto: TBS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT TBS Energi Utama (TOBA), mencatatkan penurunan pendapatan yang signifikan pada kuartal pertama 2025 akibat fluktuasi harga komoditas batu bara dunia. Direktur TBS Energi Utama, Juli Oktarina mengatakan pada kuartal I 2025 perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$ 392,8 juta atau setara dengan Rp 6,44 triliun.

        Juli mengatakan, capaian pendapatan perusahaan pada kuartal pertama 2025 turun sebesar 21% jika dibandingkan dengan capaian periode yang sama 2024 atau year on year (YoY). Dimana perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$ 496 juta pada kuartal I 2024.

        TBS mencatatkan pendapatan sebesar 392,8 juta dolar AS menurun 21% dibandingkan periode sebelumnya karena adanya fluktuasi harga Batubara,” ujar Juli dalam konferensi pers virtual, Jumat (20/6/2025).

        Juli mengatakan, meski pendapatan turun cukup besar jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2024, perusahaan mencatat Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi atau EBITDA naik 7% jika dibandingkan periode sebelumnya.

        Dia menjelaskan, pada kuartal I 2025 EBITDA perusahaan sebesar US$ 109,2 juta atau naik dari capaian periode yang sama 2024 sebesar US$ 102,5 juta.

        Perusahaan juga mencatat penurunan ekuitas sebesar 17% menjadi US$ 359,6 juta dari US$ 432,9 juta di kuartal I tahun 2024. Di sisi lain, perseroan mencatat peningkatan kas dan setara kas sebesar 45% menjadi US$ 126,1 juta dari US$ 87,2 juta dengan total aset sebesar US$ 1,04 miliar atau naik 11% dari US$ 946 juta.

        Juli melanjutkan, transformasi bisnis yang dilakukan perseroan diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan namun juga untuk investor.

        “Pertambangan batubara hanya memiliki trading multiples sebesar 0,2-1 kali PLTU sebesar 2,1-6,8 kali. Sedangkan sektor energi terbarukan dapat mencapai 39,6 kali pengelolaan limbah dapat mencapai 21,4 kali dan kendaraan listrik dapat mencapai 22,9 kali,” ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: