Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat Platform Cloud Modular, InterSystems Dorong Kesehatan Merata di Indonesia

        Lewat Platform Cloud Modular, InterSystems Dorong Kesehatan Merata di Indonesia Kredit Foto: InterSystems
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah tantangan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, InterSystems mendorong transformasi digital sektor kesehatan dengan menghadirkan platform teknologi cloud modular yang terintegrasi kecerdasan buatan (AI). Solusi ini memungkinkan rumah sakit dan klinik, baik besar maupun kecil, mengadopsi digitalisasi secara bertahap tanpa perlu perombakan sistem besar-besaran.

        Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan ketimpangan akses antara wilayah perkotaan dan pedesaan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mencapai cakupan kesehatan semesta (universal health coverage/UHC). Meski pemerintah telah meluncurkan inisiatif seperti SATUSEHAT dan penguatan BPJS, masih banyak fasilitas kesehatan yang belum terhubung secara digital dan bergantung pada pencatatan manual.

        “InterSystems mengatasi tantangan ini dengan platform cloud-first yang modular. Kami memungkinkan transformasi digital inkremental sehingga fasilitas kesehatan bisa memodernisasi sesuai kapasitasnya, tanpa biaya besar di awal,” ujar Luciano Brustia, Regional Managing Director Asia Pacific InterSystems, Jumat (20/6).

        Baca Juga: Coursera: AI Makin Diminati di Indonesia

        Platform InterSystems mendukung integrasi dengan sistem lama melalui standar internasional seperti HL7® V2/V3, HL7 FHIR®️, C-CDA, dan IHE. Kemampuan ini memungkinkan pertukaran data klinis lintas sistem dengan lancar, baik di tingkat lokal maupun dalam konteks kerja sama regional ASEAN.

        Teknologi ini dikembangkan untuk mendukung integrasi sistem nasional seperti SATUSEHAT, sehingga institusi di daerah terpencil pun dapat memperkuat layanan digital mereka secara efisien. InterSystems juga merancang platformnya untuk mendukung mobilitas pasien antarnegara dan kerja sama lintas batas, seiring meningkatnya kebutuhan interoperabilitas di Asia Tenggara.

        Dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran publik soal perlindungan data pribadi, InterSystems menerapkan pendekatan security by design. Platform mereka telah memenuhi berbagai standar global seperti HIPAA, GDPR, dan HITECH, serta dilengkapi dengan enkripsi end-to-end, kontrol akses terperinci, dan jejak audit menyeluruh.

        “Keamanan dan kepatuhan dibangun sejak tahap arsitektur. Kami juga sediakan alat pelacakan data dan manajemen persetujuan untuk memperkuat transparansi dan kepercayaan publik,” tambah Luciano.

        Baca Juga: Pemerintah Percepat Pemerataan AI di Indonesia, Menteri Meutya Hafid: Infrastruktur Digital jadi Kunci

        Di tengah rasio dokter Indonesia yang masih di bawah standar WHO (1:1.470 dibandingkan standar 1:1.000), pemanfaatan AI diarahkan untuk meringankan beban administratif dan memperluas akses layanan. InterSystems mengintegrasikan AI yang dapat dijelaskan (explainable AI) seperti Retrieval-Augmented Generation (RAG) dan pencarian vektor dalam sistem pendukung keputusan klinis.

        Luciano menekankan bahwa AI bukanlah pengganti dokter, melainkan pendamping untuk meningkatkan efisiensi kerja. “AI kami rancang untuk mempercepat proses dokumentasi, triase, dan asistensi diagnosis, sehingga tenaga medis bisa lebih fokus merawat pasien,” ujarnya.

        Dengan arsitektur terbuka dan pendekatan kolaboratif, InterSystems menyatakan komitmennya untuk menjadi mitra jangka panjang dalam sistem kesehatan nasional. “Kami bukan sekadar penyedia teknologi, tapi bagian dari ekosistem kesehatan Indonesia yang ingin bertumbuh bersama,” tutup Luciano.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: