Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akses Jejaring Global dan Peluang Kolaborasi Jadi Kendala Industri Kreatif RI Mendunia

        Akses Jejaring Global dan Peluang Kolaborasi Jadi Kendala Industri Kreatif RI Mendunia Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar, dan komunitas Business Network International (BNI) Passion membahas penjajakan kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional, khususnya dalam pengembangan jejaring, perluasan pasar, dan peningkatan kapasitas talenta agar mampu bersaing di pasar global.

        Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan antara Wamen Ekraf Irene dan BNI yang berlangsung di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan Kemandirian Bangsa Dimulai dari Pendidikan Berkelas Dunia

        Wamen Ekraf menyambut baik inisiatif BNI Passion, sebuah komunitas pelaku usaha lintas sektor di 70 negara yang saling mendorong pertumbuhan UMKM dan bisnis melalui sistem referensi yang positif, terstruktur, dan profesional. 

        Wamen Ekraf menekankan bahwa Indonesia memiliki talenta yang terampil dan potensi yang tidak kalah dengan produk global, tetapi seringkali terkendala oleh terbatasnya akses jejaring global dan peluang kolaborasi.

        “Brand-brand lokal kita sejatinya sudah mampu bersaing secara global. Yang mereka perlukan adalah fellowship untuk memperluas jejaring. Fokus kami sebagai pemerintah memfasilitasi hal itu, menjadi ‘Mak Comblang’ bagi para pejuang ekraf, agar mereka dapat menampilkan karya terbaiknya dan membangun sinergi lintas sektor,” ujar Wamen Ekraf Irene, dikutip dari siaran pers Kementerian Ekraf, Selasa (24/6).

        Wamen Ekraf menekankan pentingnya peran komunitas seperti BNI Passion sebagai penggerak ekosistem dari bawah. Dalam kesempatan tersebut, Wamen Ekraf juga memperkenalkan program Ekraf Hunt yang mewadahi kreator-kreator lokal hingga internasional bertemu dengan perwakilan dari pemerintah, media, komunitas bisnis, dan sponsor untuk kemudian berkolaborasi.

        “Ekonomi kreatif tak bisa tumbuh sendiri. Ia membutuhkan ekosistem yang suportif dan saling terkoneksi. Komunitas seperti BNI Passion punya peran vital dalam mempercepat hal itu. Kami melihat ekraf sebagai the new engine of growth bagi Indonesia,” tambahnya.

        Kementerian Ekraf memandang jejaring internasional yang dimiliki BNI Passion sangat strategis membuka akses pasar global bagi pelaku ekraf dan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kreatif dunia.

        Presiden BNI Passion Videography, Ayudya Mahaswani, menyampaikan bahwa prinsipnya komunitas mendukung agenda Kementerian Ekraf dalam menciptakan ekosistem bisnis kreatif yang kuat dan saling terhubung.

        “Kami melihat banyak kesamaan visi dengan Kementerian Ekraf. Kami memiliki ekosistem pelaku usaha lintas sektor, termasuk industri kreatif, yang aktif berbagi referensi dan tumbuh bersama. Ini bisa menjadi titik temu untuk menciptakan dampak yang lebih luas,” ujar Ayudya.

        Komunitas yang memegang nilai "Givers Gain" (siapa memberi, dia akan menerima) ini juga menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Kementerian Ekraf dapat memperluas jangkauan pelaku industri kreatif lokal melalui akses pasar, pelatihan, dan koneksi global yang dimiliki komunitas BNI.

        “Kami berharap inisiatif ini bisa membuka lebih banyak peluang bagi pelaku ekraf untuk naik kelas, terkoneksi secara global, dan tumbuh secara berkelanjutan,” tambahnya.

        Ke depan, potensi kolaborasi ini dapat dieksplorasi lebih lanjut, termasuk kemungkinan inisiatif bersama di bidang pelatihan, pengembangan konten edukatif, serta promosi produk kreatif ke pasar nasional dan global.

        Kementerian Ekonomi Kreatif berharap bahwa kolaborasi ke depan dapat menjadi langkah awal dalam penguatan ekosistem dan mendorong ekspor produk-produk ekraf.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: