Kredit Foto: Unsplash/Markus Spiske
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong mahasiswa untuk menguasai keterampilan prompt engineering guna menjawab tantangan transformasi digital dan perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menyampaikan hal tersebut dalam forum diskusi “Berdaya dengan AI untuk Generasi Cakap Digital” di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta, Senin (30/6/2025).
“Saya pada saat ini juga mengimbau dan mengajak semua peserta untuk tidak hanya menjadi pengguna pasif. Pengguna pasif itu kita hanya memakai AI, hanya untuk prompt sederhana. Ada yang lebih unggul hasilnya, yaitu kita menjadi prompt engineer,” ujar Bonifasius dikutip dari keterangan resmi.
Baca Juga: Penggunaan AI Meningkat, Meutya Hafid: Indonesia Siap Pimpin Transformasi Digital Asia
Ia menjelaskan bahwa prompt engineering bukan sekadar menulis perintah ke dalam sistem AI, melainkan mengombinasikan berbagai struktur prompt secara strategis agar AI mampu bekerja lebih akurat dan menghasilkan nilai tinggi.
“Prompt engineer tidak sebatas hanya menulis sesuatu, tapi kita bisa mengompilasikan dengan prompt-prompt yang tertata secara cermat untuk menghasilkan hasil yang baik,” paparnya.
Menurutnya, keterampilan ini tidak hanya relevan bagi mahasiswa teknologi, tetapi juga bagi lintas disiplin, terutama di bidang multimedia dan produksi konten seperti yang diajarkan di STMM.
Baca Juga: Susun Roadmap AI Nasional, Indonesia Siap Jadi Pemimpin Digital Asia dengan Tata Kelola AI yang Etis
“Kita melihat bahwa opportunity itu akan semakin besar, terutama karena terkait dengan sekolah ini, dalam pembuatan berbagai konten multimedia,” tambahnya.
Bonifasius juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknologi tanpa menyingkirkan relevansi kurikulum akademik yang sedang ditempuh oleh para mahasiswa.
“Bukan berarti meniadakan fungsi rekan-rekan yang sekarang sedang kuliah ataupun memperdalam bidang teknologi, apalagi sekarang multimedia dan terkait dengan pembuatan konten-konten TV, radio, tapi itu keniscayaan. Oleh karena itu, harus dimanfaatkan agar kita tidak tersisih dari perkembangan zaman,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: