Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alami Penurunan, Impor Mei 2025 Didominasi Bahan Baku dan Penolong

        Alami Penurunan, Impor Mei 2025 Didominasi Bahan Baku dan Penolong Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan impor Indonesia mengalami penurunan  1,32 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi sebesar USD 20,31 miliar. Namun angka ini meningkat jika dibandingkan pada Mei 2025.

        Fator yang menjadi penyebab penurunan tersebut adalah turunnya impor nonmigas sebesar 2,20 persen, sementara impor migas justru naik 4,93 persen.

        Baca Juga: RI Miliki Perkembangan Signifikan dalam Diplomasi Perdagangan Tahun Ini

        Kondisi sebaliknya terjadi secara tahunan dengan impor nonmigas naik sebesar 5,44 persen dan impor migas turun 3,80 persen (YoY).

        Lebih lanjut, Mendag Busan menjelaskan, struktur impor Mei 2025 masih didominasi bahan baku dan penolong dengan pangsa 69,15 persen, diikuti barang modal (21,86 persen), dan barang konsumsi (8,99 persen). Meski impor bahan baku turun 6,19 persen (MoM), impor barang modal naik 13,54 persen dan barang konsumsi naik 7,28 persen.

        “Kenaikan impor barang konsumsi mencerminkan optimisme pasar domestik, sejalan dengan Indeks  Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2025 yang tinggi, yaitu 117,5,” ujar Mendag, dikutip dari siaran pers Kemendag, Jumat (4/7).

        Produk bahan baku yang mengalami penurunan terdalam meliputi emas batangan nonmoneter, bensin, dan biji kakao. Sementara itu, produk barang modal yang mengalami lonjakan impor adalah instrumen navigasi, smartphones, dan perangkat transmisi telekomunikasi. Untuk barang konsumsi, peningkatan terbesar tercatat pada daging beku tanpa tulang, buah anggur, dan mobil listrik.

        Di sisi lain, beberapa komoditas impor nonmigas yang mengalami penurunan tertinggi antara lain logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) yang turun 78,39 persen; besi dan baja (HS 72) 18,76 persen; serta barang dari besi dan baja (HS 73) 3,39 persen. 

        Sementara berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia pada Mei 2025 didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Singapura, dengan kontribusi gabungan 46,93 persen terhadap total impor nonmigas. 

        Beberapa negara dengan penurunan impor terdalam adalah Thailand dengan penurunan 20,74 persen, Australia 13,73 persen, dan Singapura 10,61 persen.

        “Secara kumulatif, impor Indonesia sepanjang Januari-Mei 2025 mencapai USD 96,60 miliar, tumbuh 5,45 persen (CtC). Peningkatan ini didorong oleh impor nonmigas yang naik 7,92 persen, meskipun impor migas turun 7,44 persen,” imbuh Mendag Busan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: