Industri Pergola Tumbuh Seiring Bergesernya Pola Konsumsi dan Desain Properti Urban
Kredit Foto: Ergo Pergola
Perubahan gaya hidup masyarakat urban yang mengutamakan kenyamanan, estetika, dan fungsionalitas turut mengerek permintaan terhadap produk arsitektur luar ruang, salah satunya pergola. Kenaikan permintaan ini membuka ceruk ekonomi baru dalam industri properti, ritel desain eksterior, serta sektor manufaktur bahan bangunan premium.
Perusahaan penyedia struktur outdoor, Ergo Pergola, mencatat adanya lonjakan permintaan dalam dua tahun terakhir, terutama dari pemilik hunian mewah, pengembang restoran, dan operator hospitality. Produk pergola yang awalnya hanya dianggap elemen estetika kini bergeser menjadi kebutuhan strategis untuk menambah nilai guna dan ekonomis dari sebuah bangunan.
General Manager Ergo Pergola & Membrane, Eka Yuliana, menjelaskan bahwa meningkatnya nilai properti yang memiliki area outdoor yang tertata dengan baik turut mendorong pertumbuhan bisnis ini.
Baca Juga: EIGER Kenalkan Eigerindo MPI Voucher, Penerima Bisa Pilih Sendiri Peralatan Outdoor
“Desain luar ruang menjadi faktor penting dalam meningkatkan daya jual rumah dan bangunan komersial. Bahkan, banyak investor properti kini memasukkan fitur outdoor sebagai nilai tambah dalam perhitungan valuasi aset,” ujar Eka, Jumat (5/7/2025).
Tren ini juga berdampak pada perputaran ekonomi lokal, mulai dari penyerapan tenaga kerja di bidang desain eksterior, produksi material aluminium dan membrane, hingga jasa pemasangan serta integrasi teknologi seperti sistem pencahayaan dan smart control.
Baca Juga: Kembangkan Ekonomi Kreatif Lewat Desain Interior, Wamenekraf Apresiasi Addition Living
Produk pergola yang dapat dipesan secara custom juga memberi peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) lokal yang bergerak di bidang furnitur taman, pencahayaan dekoratif, serta lanskap.
Lebih dari itu, pergola kini menjadi bagian dari strategi komersial sektor food and beverage (F&B), di mana pemilik kafe dan restoran memanfaatkan struktur semi-outdoor untuk menambah kapasitas ruang duduk tanpa menambah beban pajak bangunan tetap.
Pergeseran konsumsi masyarakat dari belanja interior ke investasi pada fitur rumah jangka panjang menunjukkan preferensi yang semakin kuat terhadap produk tahan lama dan bernilai estetik. Hal ini juga menjadi peluang pertumbuhan pasar desain outdoor living yang lebih luas, termasuk pasar ekspor arsitektur modular Indonesia ke negara tropis lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: