- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Produksi Akan Digenjot, Harga Minyak Berpotensi Alami Koreksi Menyusul Keputusan OPEC+
Kredit Foto: Pertamina
Harga minyak dunia melemah pada perdagangan Jumat (4/7). Pasar bergerak dengan volume yang tipis karena libur nasional dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Senin (7/7), Futures Brent turun 0,7% menjadi US$68,30. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,75% ke US$66,50.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Produksi Minyak Dinaikkan OPEC
Pasar minyak berpotensi alami koreksi menyusul keputusan kenaikan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Sekutunya (OPEC+).
Diskusi organisasi tersebut baru-baru ini menghasilkan kesepakatan untuk menaikkan produksi sebesar 548.000 barel per hari pada Agustus. Langkah ini mempercepat pelonggaran pemangkasan produksi yang sudah dimulai sejak April.
"Pasar tampaknya melakukan profit-taking karena khawatir lembaga itu akan menaikkan produksi melebihi ekspektasi," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
Ia menambahkan bahwa investor saat ini bersikap menunggu dan melihat, sembari mengamati dampak dari paket pemotongan pajak dan belanja besar-besaran dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Di saat yang sama, tekanan terhadap harga minyak juga datang dari sebuah laporan yang menyebut bahwa akan ada pembicaraan nuklir minggu depan antara Iran dan AS.
Sementara itu, ketidakpastian atas kebijakan tarif kembali mencuat. Masa jeda atas kenaikan tarif akan segera berakhir, sementara hasil negosiasi perdagangan sejauh ini terlihat minim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar