Harga Emas Terkoreksi, Investor Fokus Nantikan Rilis Data Inflasi AS
Kredit Foto: Istimewa
Harga emas dunia melemah tipis pada perdagangan Senin (14/7). Fokus investor saat ini tertuju pada negosiasi perdagangan global dan rilis data ekonomi utama dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (15/7), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
- Spot emas: turun 0,1% menjadi US$3.350,97.
- Emas berjangka: turun 0,1% dan ditutup di US$3.359,10.
- Platinum: turun 1,5% ke US$1.378,86.
- Palladium: jatuh 1,9% ke US$1.192,56.
- Perak spot: terpantau stabil di US$38,36.
Penguatan dolar ke level tertinggi dalam tiga pekan menjadi salah satu faktor yang menekan harga emas. Dolar yang lebih kuat membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
"Setelah kenaikan harga yang signifikan, kita melihat adanya aksi ambil untung. Namun secara umum, pasar emas masih cukup diminati," kata Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek.
Adapun Uni Eropa dan Korea Selatan menyatakan sedang mengupayakan kesepakatan dagang dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump sebelumnya mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif kepada mitra dagangnya, termasuk kedua belah pihak.
Investor kini menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) dari AS. Ia dipandang sebagai petunjuk arah kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed0).
"Trump terus menyampaikan keinginannya agar suku bunga diturunkan, dan pada akhirnya hal ini cukup mendukung harga emas," ungkap Melek.
Baca Juga: Presiden The Fed Cleveland: Suku Bunga Belum Perlu Turun, Inflasi Masih Terlalu Tinggi
Dalam lingkungan suku bunga rendah, emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi lebih menarik bagi investor sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: