Presiden The Fed Cleveland: Suku Bunga Belum Perlu Turun, Inflasi Masih Terlalu Tinggi
Kredit Foto: Istimewa
Presiden Federal Reserve (The Fed) Cleveland, Beth Hammack menyatakan bahwa belum ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga acuan saat ini, mengingat inflasi masih berada di atas target 2%.
Ekonomi Amerika Serikat (AS) menurutnya masih menunjukkan ketahanan dan belum menunjukkan tanda-tanda pelemahan signifikan di sektor tenaga kerja yang bisa menjadi alasan untuk pelonggaran moneter.
Baca Juga: The Fed Isyaratkan Dua Kali Pemangkasan Suku Bunga Tahun Ini
“Kita sudah cukup dekat dengan suku bunga netral, dan saya melihat ekonomi yang tangguh, berjalan cukup baik. Saya tidak melihat kebutuhan untuk menurunkan suku bunga kecuali ada pelemahan material di sisi ketenagakerjaan,” ujarnya dilansir dari Fox Business, Selasa (15/7).
Menurut Hammack, tingkat inflasi yang masih tinggi tetap menjadi hambatan utama bagi bank sentral untuk mulai memangkas suku bunga jangka pendek.
“Saya datang ke setiap pertemuan dengan pikiran terbuka, melihat ke mana data akan membawa kami. Tapi dari apa yang saya lihat saat ini, mandat ketenagakerjaan sudah tercapai, sementara mandat inflasi belum,” lanjutnya.
Hammack menambahkan bahwa bank sentral perlu menjaga sikap kebijakan moneter yang ketat untuk memastikan laju inflasi benar-benar turun menuju target 2%.
Saat ini, target suku bunga federal fund rate berada di kisaran 4,25% hingga 4,5%. Dalam pertemuan bulan lalu, para pejabat bank sentral memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini, dengan mayoritas pelaku pasar memperkirakan pemangkasan pertama akan dimulai pada September.
Baca Juga: Tarif Trump Bikin Siaga, BI Diproyeksi Pangkas Suku Bunga Lagi
Namun, ada sebagian kecil dari mereka masih terbuka untuk opsi pemangkasan suku bunga lebih cepat, termasuk pada bulan Juni. Mereka berpendapat bahwa dampak tarif impor baru bersifat sementara terhadap inflasi dan tidak seharusnya terlalu memengaruhi kebijakan moneter jangka menengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement