Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya terus mengintensifkan upaya peningkatan keselamatan perjalanan kereta api. Tahun ini, pihaknya telah menutup sebanyak dua puluh lima perlintasan sebidang liar, termasuk lima titik terbaru di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Manager Humas Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan bahwa perlintasan liar merupakan titik rawan kecelakaan yang membahayakan keselamatan masyarakat dan perjalanan kereta api.
Baca Juga: KAI Mulai Uji Coba Sistem Panic Button, Siap Dongkrak Keamanan Perjalanan Kereta Api
“Penutupan ini bertujuan menyelamatkan nyawa sekaligus memastikan kelancaran dan ketepatan waktu perjalanan kereta api,” ujar Luqman, dilansir Jumat (18/7).
KAI Daop 8 dalam penutupan perlintasan ini menerapkan pendekatan humanis, termasuk sosialisasi ke warga, pemasangan spanduk imbauan, serta dialog dengan tokoh masyarakat agar perlintasan tidak dibuka kembali.
“KAI mengajak masyarakat untuk tidak membuka kembali perlintasan liar dan memanfaatkan perlintasan resmi yang telah disediakan,” tegas Luqman.
Wilayah penutupan tersebar dalam berbagai daerah mulai dari Kabupaten Pasuruan, Blitar, Lamongan, Sidoarjo, Bojonegoro, Gresik, hingga Kota Surabaya. Adapun terbaru, penutupan dilakukan dalam wilayah dari KM 96+1/2 antara Stasiun Tobo dan Stasiun Cepu, Kabupaten Bojonegoro.
Penutupan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun ini dengan fokus pada pemetaan titik rawan dan peningkatan fasilitas pada perlintasan resmi. Selain menutup perlintasan liar, pihaknya juga menggelar program edukasi dan sosialisasi keselamatan secara aktif dalam wilayah terdampak.
Luqman mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen pihaknya menciptakan jalur kereta api yang aman, andal, dan bebas gangguan, serta mencerminkan upaya transformasi keselamatan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Pengiriman Hewan Peliharaan Via Kereta Api Tumbuh 22% di Semester I 2025
“Penutupan perlintasan liar bukan semata menutup akses, tetapi merupakan upaya menyelamatkan generasi bangsa dari potensi bahaya di rel kereta,” tutur Luqman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar