Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        ESDM Panggil Pertamina Bahas Rencana Impor Migas Rp244 Triliun dari AS Usai Negosiasi Tarif

        ESDM Panggil Pertamina Bahas Rencana Impor Migas Rp244 Triliun dari AS Usai Negosiasi Tarif Kredit Foto: Kementerian ESDM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), berencana akan memanggil PT Pertamina (Persero) untuk membahas kelanjutan terkait peralihan impor minyak dan gas bumi (Migas) ke Amerika Serikat (AS).

        Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan kementerian ESDM akan segera mengambil langkah dalam menindaklanjuti hasil dari negosiasi impor yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia akan tarif impor yang ditetapkan oleh AS.

        "Kami dari ESDM sudah harus melakukan langkah-langkah dalam rangka menindaklanjuti dengan khususnya Pertamina," ujar Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

        Baca Juga: Prabowo Mainkan Kartu Migas dalam Negosiasi Tarif dengan AS

        Bahlil mengatakan, komunikasi dengan PT Pertamina diperlukan karena dalam negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia salah satu poin penawarannya adalah untuk melakukan impor produk migas dari AS senilai US$ 10 miliar - US$ 15 miliar atau setara dengan Rp 162,8 triliun - Rp 244,3 triliun.

        Adapun produk Migas yang dimaksud terdiri dari Liquified Petroleum Gas (LPG), miyak mentah (Crued), dan Bahan Bakar Minyak (BBM).

        "Saya belum melakukan rapat teknis dengan Pertamina, nanti setelah rapat teknis dengan Pertamina, baru kami akan menyampaikan," ujarnya.

        Baca Juga: Kadin Percaya Perdagangan dengan AS Bisa Melonjak hingga 80 Miliar Dolar AS Usai Tarif 19 Persen Berlaku

        Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Selasa waktu setempat mengumumkan bahwa pemerintahannya mematok tarif impor sebesar 19% terhadap seluruh produk asal Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

        Trump menyampaikan kesepakatan dagang baru ini akan menguntungkan AS, termasuk komitmen pembelian produk-produk energi dan pertanian AS oleh Indonesia.

        “Mereka akan membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. kami akan mendapat akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan lain yang akan segera diumumkan,” ujar Trump, mengutip Reuters, Rabu (16/7/2025).

        Baca Juga: Meski Kesal Terkait Suku Bunga, Trump Ngaku Tak Akan Pecat Ketua The Fed Jerome Powell

        Trump mengklaim Indonesia telah sepakat untuk membeli US$15 miliar produk energi, US$4,5 miliar produk pertanian AS, serta 50 pesawat Boeing. Namun, tidak disebutkan batas waktu pelaksanaan pembelian tersebut.

        Hingga 2024, nilai total perdagangan Indonesia-AS tercatat mendekati US$40 miliar. Data dari U.S. Census Bureau menunjukkan ekspor AS ke Indonesia naik 3,7 persen, sedangkan impor dari Indonesia ke AS tumbuh 4,8 persen. Hal ini menyebabkan defisit perdagangan barang AS terhadap Indonesia mencapai hampir US$18 miliar.

        Adapun produk unggulan ekspor Indonesia ke AS mencakup minyak kelapa sawit, alat elektronik seperti router dan switch, alas kaki, ban kendaraan, karet alam, dan udang beku. Sementara itu, Indonesia bukan mitra dagang utama AS karena tidak termasuk dalam 15 negara dengan nilai perdagangan tertinggi, namun pertumbuhan perdagangan bilateral menunjukkan tren meningkat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: