Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AI Dipakai Petani untuk Memanen dan Memilih Durian Super Berkualitas

        AI Dipakai Petani untuk Memanen dan Memilih Durian Super Berkualitas Kredit Foto: Xinhua
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saat ini teknologi akal imitasi atau artificial intelligence (AI) tak hanya dimanfaatkan di industri yang berkaitan dengan IT dan informasi saja.

        Bahkan beberapa negara sudah memanfaatkannya untuk bidang pertanian dan perkebunan, seperti diperlihatkan oleh para petani durian dari China memanfaatkan teknologi AI untuk dipakai dalam penyortiran di salah satu perkebunan durian di Sanya, Provinsi Hainan, China bagian selatan.

        Cara ini dapat secara otomatis mengidentifikasi kualitas buah dan menyingkirkan durian yang memiliki cacat seperti hama serangga, pembusukan, atau daging buah yang belum matang.

        Sementara itu hal yang sama juga dipakai oleh Thailand, sebagai negara pengekspor durian, Thailand ingin mempertahankan reputasi durian berkualitas mereka di pasar internasional.

        Banyak petani Thailand yang baru mengenal durian, setelah beralih dari tanaman lain, seperti karet. Hal ini mempersulit upaya memenuhi standar pasar internasional.

        Dikutip dari huawei.com, CP Group, salah satu merek agrifood terkemuka di Thailand, berkolaborasi dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dan Huawei Cloud mengembangkan sistem inspeksi mutu.

        Dengan menggabungkan sensor inframerah dan AI, solusi ini memberikan bantuan memilih durian dengan kualitas super.

        Cara kerjanya, data dari AI memilih durian yang telah memenuhi standar seperti beratnya harus antara 2,5 dan 6 kilogram dan kandungan patinya harus melebihi 32%

        Sensor berbentuk pistol memancarkan radiasi inframerah dekat ketika diarahkan ke kulit buah. Data yang terkumpul diunggah ke cloud lalu AI menentukan apakah buah siap dipotong dan dijual. Proses ini tidak merusak daging buah di dalamnya.

        "Kami kini berhasil mencapai akurasi 80%," kata Dr. Yue Jun Jiang, Chief Technology Officer di CP Group.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: