Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perjalanan Hiroshi Mikitani Membangun Rakuten, dari Enam Karyawan hingga 30.000 Karyawan

        Perjalanan Hiroshi Mikitani Membangun Rakuten, dari Enam Karyawan hingga 30.000 Karyawan Kredit Foto: The Japan Times
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lahir pada 11 Maret 1965 di Kobe, Jepang, Hiroshi "Mickey" Mikitani tumbuh dalam lingkungan keluarga intelektual. Ayahnya, Ryoichi Mikitani, adalah Ketua Japan Society of Monetary Economics dan profesor di Universitas Kobe, sementara ibunya merupakan lulusan universitas yang sama dan bekerja di perusahaan perdagangan.

        Mikitani menyelesaikan studi perdagangan di Universitas Hitotsubashi dan meraih gelar MBA dari Harvard Business School pada tahun 1993. Karier profesionalnya dimulai di Industrial Bank of Japan, di mana ia bekerja selama delapan tahun. 

        Gempa bumi besar yang mengguncang kampung halaman Mikitani di Kobe tahun 1995 mengubah jalan hidupnya. Ia terdorong untuk berkontribusi lebih langsung dalam membangun kembali dan menghidupkan kembali ekonomi Jepang.

        Pada tahun 1996, Mikitani mengambil langkah berani dengan keluar dari dunia perbankan dan mendirikan perusahaan konsultan Crimson Group. Tak lama kemudian, pada 1 Mei 1997, ia meluncurkan Rakuten Ichiba, sebuah platform marketplace online di era ketika internet masih merupakan sesuatu yang baru dan belum banyak dijamah dunia bisnis. Rakuten, yang berarti “optimisme” dalam bahasa Jepang, dimulai dengan hanya enam karyawan dan 13 merchant.

        Baca Juga: Cerita Sukses Trihatma Kusuma Haliman Meneruskan dan Membesarkan Agung Podomoro Group

        Seiring waktu, Rakuten berkembang pesat menjadi perusahaan layanan internet terkemuka dengan portofolio yang sangat luas. Pada 1999, perusahaan ini resmi berganti nama menjadi Rakuten, Inc. dan mencatat pertumbuhan yang mencengangkan, menyaingi raksasa global seperti eBay dan Amazon.

        Rakuten tidak berhenti sebagai platform e-commerce saja. Mikitani mulai mengakuisisi sejumlah perusahaan asing demi memperluas jangkauan bisnisnya ke dunia internasional, di antaranya adalah Buy.com di Amerika Serikat, PriceMinister di Prancis, serta aplikasi perpesanan Viber dan situs cashback Ebates. Rakuten juga merambah ke dunia fintech melalui Rakuten Bank, Rakuten Securities, kartu kredit, dompet digital, hingga asuransi.

        Tak cukup sampai di situ, Mikitani meluncurkan Rakuten Mobile sebagai operator seluler di Jepang, serta memperluas ke layanan konten digital seperti Rakuten TV, Kobo (platform e-book), dan Viki (streaming video). Platform pemesanan perjalanan Rakuten Travel serta layanan digital marketing Rakuten Advertising juga menjadi bagian penting dari ekosistemnya.

        Kecintaan Mikitani pada olahraga membawanya menjadi ketua klub sepak bola Vissel Kobe pada 2014. Tiga tahun kemudian, ia bermitra dengan legenda sepak bola Gerard Piqué untuk mendirikan Kosmos Holding, sebuah perusahaan investasi yang bergerak di bidang olahraga, media, dan hiburan. Pada 2018, ia turut mengakuisisi klub sepak bola Spanyol, FC Andorra.

        Baca Juga: Cerita Sukses Benny Suherman di Dunia Sinema, dari 'Pandji Tengkorak' hingga Ribuan Layar Cinema XXI

        Sebagai pribadi yang peduli kemanusiaan, Mikitani juga tidak lupa memberi kembali kepada dunia. Pada Februari 2022, ia menyumbangkan sebesar ¥1 miliar (sekitar USD 8,7 juta) kepada Pemerintah Ukraina sebagai bentuk solidaritas atas krisis yang terjadi di negara tersebut.

        Di luar Rakuten, Mikitani menjabat sebagai Presiden Crimson Group, Ketua Tokyo Philharmonic Orchestra, dan pernah duduk sebagai anggota dewan Lyft. Peran-perannya yang lintas bidang mencerminkan keberaniannya dalam berpikir besar dan mengeksekusi ide lintas sektor.

        Dengan lebih dari 30.000 karyawan dan operasi di lebih dari 30 negara, Rakuten Group telah menjadi simbol inovasi teknologi Jepang di panggung global. Menurut Forbes, kekayaan Hiroshi Mikitani diperkirakan mencapai USD 4 miliar, menempatkannya sebagai orang terkaya ke-12 di Jepang dan ke-823 di dunia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: