Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun ini menjadi momen bersejarah yang membanggakan.
Jawa Barat resmi mencetak Rekor MURI tingkat dunia atas penyelenggaraan permainan tradisional oleh anak-anak yang mengenakan kebaya, sebuah inisiatif unik yang memadukan pelestarian budaya dengan edukasi karakter.
"Alhamdulillah kita mendapatkan rekor MURI level dunia untuk permainan tradisional berkebaya anak-anak yang diberikan Yayasan Institut Prestasi Nusantara oleh Pak Jaya Suprana," ungkap Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan usai mengikuti kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat di Bandung, Minggu (27/7/2025).
Sejak pagi hingga siang, ribuan anak dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat larut dalam kegembiraan bermain ulinan tradisional seperti galasin, engrang, gatrik, dan sebagainya. Semuanya dilakukan sambil mengenakan kebaya, sebagai simbol kearifan lokal yang anggun dan sarat makna.
Rekor MURI ini bukan sekadar prestasi administratif, melainkan refleksi dari komitmen Jawa Barat dalam membangun generasi masa depan yang berakar pada nilai-nilai budaya, gotong royong, dan kecintaan pada tradisi.
"Acara ini sekaligus menjadi panggilan moral bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan ruang bermain dan tumbuh yang sehat dan berbudaya bagi anak-anak Indonesia," ujarnya.
Wagub Jabar juga mengingatkan pentingnya mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gadget, khususnya saat jam istirahat sekolah.
Baca Juga: Jakarta-Bandung Cuma Rp16.000? Ini Jalur Hemat KAI yang Bikin Transportasi Publik Makin Terjangkau!
"Kita sudah sampaikan kepada para orang tua, guru, dan anak-anak agar tidak terlalu tergantung pada gadget. Saat istirahat sekolah, mereka jangan lagi asyik dengan gawai, tetapi kembali bermain ulinan zaman dahulu seperti saat saya sekolah dulu. Ada galasin, batrik, dan sebagainya," jelasnya.
Tak hanya tentang anak-anak, Erwan juga menyinggung persoalan sekolah swasta yang kekurangan siswa di tahun ajaran baru ini. Ia menyebutkan bahwa Pemprov Jawa Barat tengah menyiapkan formulasi penerimaan siswa baru yang lebih adil dan transparan.
"Kita akan memperbaiki sistem penerimaan siswa ke depan. Ingin ada kombinasi antara sistem zonasi dan tes, supaya benar-benar transparan. Bahkan bagi yang ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya atau mendaftar jadi PNS, akan ada nilai yang objektif. Kalau tidak lulus, ya tidak masuk. Semuanya akan dirancang seadil mungkin," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: