PAW PPP DPRD Jabar Tuntas, Komisi I Siap Suarakan Isu Strategis Jabar Istimewa
Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Dinamika di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat kembali bergerak. Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dinanti-nanti akhirnya terealisasi. Drs. H. Yusuf Ridwan resmi dilantik menggantikan almarhum Dedi Damhudi sebagai anggota Komisi I dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Kembalinya kursi PPP terisi penuh di DPRD Jabar membuat masyarakat dapil Sukabumi menaruh harapan besar bahwa perjuangan suara mereka akan kembali menggema di parlemen daerah. Yusuf Ridwan pun menegaskan bahwa dirinya siap menjadi penyambung aspirasi rakyat demi kemajuan Jawa Barat, khususnya wilayah Sukabumi.
Baca Juga: Resmi! Pemprov dan DPRD Jabar Sahkan RPJMD 2025–2029, Ini 5 Fokus Utamanya
Langkah ini disambut positif oleh Anggota Komisi V DPRD Jabar, Zaini Shofari. Ia menyebut PAW ini penting untuk mengisi kekosongan yang sudah terlalu lama. Dengan demikian, sinergi internal PPP di DPRD Jabar diharapkan makin solid dan aspirasi masyarakat bisa diperjuangkan lebih optimal.
“Alhamdulillah, setelah hampir tiga bulan kekosongan, PAW ini hadir di saat yang tepat. Dengan masuknya Pak Yusuf Ridwan, kekuatan PPP untuk menyuarakan kepentingan rakyat Jawa Barat akan semakin kuat,” ujar Zaini, Senin (28/7/2025).
Bukan tanpa alasan Zaini optimistis. Yusuf Ridwan bukan figur baru di dunia legislatif. Ia sudah empat kali menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. Pengalaman panjang itu dinilai akan mempercepat adaptasi Yusuf dalam menjalankan fungsi legislasi di level provinsi.
“Beliau bukan orang baru. Dengan rekam jejak yang matang, saya yakin adaptasinya cepat dan bisa langsung ‘nyetel’ dengan ritme kerja di DPRD Jabar,” tambahnya.
Sementara itu, Yusuf Ridwan yang kini mengemban amanah baru di Komisi I menyatakan akan mengambil waktu untuk mendalami permasalahan strategis, terutama yang menyangkut dapilnya, Sukabumi. Ia mengaku ingin fokus pada isu-isu konkret yang selama ini menjadi perhatian masyarakat.
“Kami masih pelajari dan telaah terlebih dahulu. Tidak bisa langsung menyimpulkan. Dunia politik membutuhkan analisis mendalam sebelum mengambil langkah,” kata Yusuf.
Beberapa isu krusial yang sudah masuk dalam radarnya antara lain alih fungsi lahan gunung dan permasalahan sungai di wilayah Sukabumi. Ia menilai persoalan ini sangat mendesak, bahkan menjadi fokus almarhum Dedi Damhudi semasa hidupnya.
“Ini masalah nyata di lapangan. Sukabumi adalah daerah rawan bencana. Alih fungsi gunung dan persoalan sungai harus segera ditangani,” tegas Yusuf, yang mengaitkan permasalahan ini dengan program prioritas Pemprov Jawa Barat bertajuk “Jabar Istimewa”.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: