Kredit Foto: WEGE
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) resmi mencatatkan namanya sebagai perusahaan Indonesia pertama yang memperoleh Environmental Product Declaration (EPD) internasional untuk produk bangunan prefabrikasi. Sertifikasi ini diberikan kepada produk WG Flatpack Modular (Standard) dan telah terdaftar di platform International EPD System dengan nomor EPD-IES-0023922, berlaku hingga 4 Juni 2030.
Sertifikasi EPD merupakan deklarasi berbasis standar ISO 14025 dan EN 15804 yang memberikan informasi objektif mengenai dampak lingkungan suatu produk selama siklus hidupnya, mulai dari bahan baku hingga akhir daur hidup (cradle-to-grave). Penyusunan dokumen EPD WG Flatpack Modular dilakukan oleh PT Life Cycle Indonesia dan diverifikasi oleh lembaga independen internasional, Marcel Gómez Consultoria Ambiental.
“Sertifikasi EPD ini bukan hanya pengakuan terhadap kualitas teknis produk kami, tetapi juga representasi komitmen WEGE dalam mendukung agenda dekarbonisasi industri konstruksi nasional. Kami ingin menjadi pelopor dalam menciptakan bangunan yang tidak hanya kuat dan efisien, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Hadian Pramudita, Direktur Utama WEGE.
Baca Juga: Kinerja Keuangan WEGE Bikin Melongo, Laba Rontok Hingga Kas Terkuras
WG Flatpack Modular merupakan sistem bangunan prefabrikasi berbasis flatpack yang mengutamakan efisiensi energi, kemudahan transportasi, dan kecepatan instalasi. Modul seluas 13,52 m² ini memiliki usia pakai hingga 50 tahun dan memanfaatkan material ramah lingkungan seperti baja SS400, panel GRC, mineral wool, serta sistem kelistrikan hingga 4.400 VA per unit. Produk ini juga mengandung hingga 50% material daur ulang dan menghasilkan emisi karbon harian sebesar 0,296 kg CO₂ equivalent.
Pencapaian ini membuka peluang lebih luas bagi penggunaan produk modular WEGE dalam proyek berskala internasional, terutama yang mensyaratkan efisiensi karbon dan sertifikasi bangunan hijau seperti LEED, BREEAM, atau EDGE. Hal ini sekaligus memperkuat posisi WEGE dalam mendukung target Net Zero Emissions 2060 dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di sektor konstruksi nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: