Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        E-Commerce Djarum Grup (Blibli) Masih Berdarah Rp1,25 Triliun di Semester I/2025,

        E-Commerce Djarum Grup (Blibli) Masih Berdarah Rp1,25 Triliun di Semester I/2025, Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI), entitas di bawah Grup Djarum yang membawahi platform e-commerce Blibli, mencatatkan rugi bersih sebesar Rp1,25 triliun pada semester I/2025. Kerugian tersebut meningkat sekitar 5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp1,19 triliun, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/8/2025).

        Meski masih membukukan rugi, beban rugi per saham dasar mengalami perbaikan menjadi Rp9 per saham dari sebelumnya Rp10. Di sisi lain, pendapatan bersih BELI tumbuh signifikan sebesar 22,16% secara tahunan menjadi Rp9,59 triliun, dari Rp7,85 triliun pada semester I/2024. Kenaikan ini turut mendongkrak laba kotor menjadi Rp1,77 triliun dari sebelumnya Rp1,54 triliun.

        Baca Juga: Strategi Omnichannel Blibli: Integrasi Digital dan Fisik untuk Kepuasan Pelanggan

        Namun, pertumbuhan pendapatan belum mampu menutupi beban operasional yang masih tinggi. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp7,82 triliun dari Rp6,3 triliun, sementara beban penjualan meningkat menjadi Rp994,99 miliar dan beban umum dan administrasi naik menjadi Rp1,91 triliun. Beban lainnya tercatat naik menjadi Rp38,26 miliar, sementara beban keuangan membengkak menjadi Rp117,62 miliar dari Rp99,42 miliar.

        Baca Juga: Blibli Gelar RUPST dan RUPSLB, Catat Pendapatan Rp16,7 Triliun dan Fokus pada Sinergi Omnichannel

        Pendapatan keuangan perusahaan memang tumbuh menjadi Rp40,14 miliar dari Rp20,2 miliar, namun belum cukup mengimbangi biaya-biaya tersebut. Rugi usaha tercatat sedikit menyusut dari Rp1,15 triliun menjadi Rp1,14 triliun, namun rugi tahun berjalan tetap melebar menjadi Rp1,26 triliun.

        Dari sisi neraca, total aset BELI per akhir Juni 2025 naik menjadi Rp17,39 triliun dari Rp16,16 triliun pada akhir 2024. Namun, liabilitas juga meningkat menjadi Rp7,68 triliun, dari Rp6,34 triliun. Defisit akumulasi perusahaan membengkak menjadi Rp27,27 triliun, dan ekuitas turun menjadi Rp9,71 triliun dari sebelumnya Rp9,81 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: