Harga Emas Terkoreksi, Investor Ambil Untung Jelang Keputusan Trump Soal The Fed
Kredit Foto: Antara/Donny Aditra
Harga emas melemah tipis pada perdagangan di Rabu (6/8). Hal ini terjadi seiring aksi ambil untung investor setelah menyentuh level tertinggi dalam hampir dua pekan pada sesi sebelumnya.
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/8), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global:
- Spot emas: Turun 0,2% menjadi US$3.373,59.
- Emas berjangka: Stagnan di US$3.433,40.
- Perak: Naik 0,1% menjadi US$37,88 per ons
- Platina: Menguat 0,9% ke US$1.332,26
- Palladium: Anjlok 2,7% ke US$1.143,52
Fokus pasar kini beralih ke salah satu rencana dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia diketajui yang mengumumkan calon anggota dan pengganti dari Dewan Gubernur Federal Reserve dan Ketua The Fed Jerome Powell.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, mengatakan bahwa di sisi lain, pasar tengah mengamankan keuntungan mereka jelang ketidakpastian akibat hal terkait.
"Kami melihat ini sebagai penurunan sementara, aksi ambil untung setelah kenaikan harga baru-baru ini, terutama karena situasi ekonomi global relatif sepi dan permintaan aset safe haven sedikit menurun," kata Meger.
Harga emas sebelumnya menguat selama tiga sesi berturut-turut, didorong oleh data ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan di AS. Hal tersebut memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral kan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September kini mencapai lebih dari 93%.
Emas cenderung menguat saat kondisi ekonomi tidak menentu dan suku bunga rendah karena menurunkan opportunity cost dalam memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Menurut Meger, kekhawatiran pasar atas potensi sanksi tambahan terhadap Rusia telah menopang harga platina dan paladium dalam beberapa minggu terakhir.
Namun, prospek meredanya ketegangan AS-Rusia setelah pertemuan antara utusan khusus AS Steve Witkoff dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menekan harga logam tersebut.
Baca Juga: Rusia Tak Diam Lihat India Ditekan Trump
"Rusia adalah pemasok utama paladium dan platina global. Jadi ketika prospek ketegangan berkurang, harga logam ini cenderung turun," jelas Meger.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: