Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia Tak Diam Lihat India Ditekan Trump

Rusia Tak Diam Lihat India Ditekan Trump Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Sergey Guneev
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rusia baru-baru ini memberikan kecaman keras terhadap Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul tekanan dagang yang diberikan ternyata pembeli minyak negara itu, termasuk India.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa pihaknya mengecam ancaman penambahan tarif untuk pembeli minyak dari Rusia. Moscow tidak menganggap ancaman tersebut sebagai tindakan yang sah secara hukum.

Baca Juga: Bekingi Trump, Negara Ini Dukung Adanya Sanksi Tambahan ke Rusia

“Kami mendengar banyak pernyataan yang pada kenyataannya adalah ancaman dan upaya untuk memaksa negara-negara memutus hubungan dagang dengan Rusia,” ujar Peskov, dilansir Rabu (6/8).

Peskov mengatakan bahwa hal itu merupakan tindakan yang ilegal. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dinilai harus segera menghentikan intervensinya atas manuver negara-negara dunia.

“Kami tidak menganggap pernyataan semacam itu legal. Kami percaya bahwa negara-negara berdaulat memiliki dan memang seharusnya memiliki hak untuk memilih mitra dagang mereka sendiri, serta bentuk kerja sama ekonomi yang sesuai dengan kepentingan nasional masing-masing," tegas Peskov.

Adapun Trump baru-baru ini menyatakan bahwa dirinya akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia. Ia juga akan memberikan hal itu kepada negara-negara yang tetap membeli energi dari Moskow.

Baca Juga: Diam-diam Swiss Datangi Langsung Trump, Upaya Terakhir Hindari Tarif 39%

India yang menjadi sasaran akan hal itu menanggapi keras pernyataan Trump. Pihaknya menyebut ancaman tarif tersebut sebagai tidak berdasar dan menegaskan akan melindungi kepentingan ekonominya dari campur tangan luar termasuk AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: