Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PPRI Ditinggal Dirut, Dua Investor Ambil Alih Kepemilikan

        PPRI Ditinggal Dirut, Dua Investor Ambil Alih Kepemilikan Kredit Foto: PPRI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dua pengusaha besar, Budi Aditya Erna Mulyanto dan Irsyad Hanif, resmi meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Paperocks Indonesia Tbk. (PPRI) pada awal Agustus 2025. Keduanya membeli mayoritas saham milik Direktur Utama PPRI, Catur Jatiwaluyo, yang tengah mempersiapkan masa pensiun.

        Berdasarkan keterbukaan informasi, Budi Aditya, pendiri Remala Abadi, mengakuisisi 97,17 juta saham PPRI pada 5 Agustus 2025. Aksi ini membuat total kepemilikannya naik menjadi 147,17 juta saham. Dua hari kemudian, pada 7 Agustus 2025, Irsyad Hanif Komisaris Utama PT Aman Agrindo Tbk. (GULA) juga menambah kepemilikannya secara signifikan, dari 27,80 juta menjadi 167,80 juta saham.

        Baca Juga: KPIG Bergabung ke MSCI Small Cap, Investor Global Bidik Saham Emiten Hary Tanoesoedibjo

        Transaksi dilakukan melalui pasar reguler dan pasar negosiasi. Dalam keterangan tertulis perusahaan, penjualan saham oleh Catur merupakan bagian dari rencana divestasi seiring dengan rencananya untuk pensiun dari jabatan direktur utama.

        “Keduanya memandang PPRI sebagai investasi jangka menengah-panjang yang menjanjikan,” ujar Dillon Sutandar, Sekretaris Perusahaan PPRI, dalam pernyataan resmi, Jumat (8/8/2025).

        PPRI dinilai memiliki prospek cerah seiring meningkatnya permintaan terhadap produk kemasan ramah lingkungan. Perusahaan bergerak di sektor industri kertas yang saat ini mendapat dorongan pasar berkat kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan serta pergeseran tren dari plastik ke bahan daur ulang.

        Baca Juga: Mau Pensiun, Dirut Paperocks (PPRI) Lepas Sahamnya ke Petinggi DATA dan GULA

        Kinerja PPRI mencerminkan tren tersebut. Per Juni 2025, pendapatan perusahaan tercatat naik dari Rp73,7 miliar menjadi Rp78,4 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersih tahun berjalan tetap stabil di angka Rp1,8 miliar.

        Masuknya dua investor besar tersebut dipandang sebagai langkah strategis yang dapat memperkuat posisi PPRI di pasar kemasan kertas, terutama untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan minuman yang sedang tumbuh pesat. Perubahan struktur kepemilikan juga membuka ruang bagi akselerasi ekspansi bisnis perseroan dalam jangka menengah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: