Graph Database Jadi Andalan, Neo4j Perkuat Pasar Indonesia dengan Ekosistem Mitra Baru
Kredit Foto: Istimewa
Neo4jⓇ, pelopor Graph Database dan analitik global, memperkenalkan jaringan partner baru guna memenuhi lonjakan permintaan teknologi graph di zaman kecerdasan buatan. Kolaborator terbaru ini terdiri dari Data Labs, Digital Distribusi Indonesia (DDI), ICS Compute, Infracom Technology (ICT), Integra Pratama, serta Mitra Integrasi Informatika (MII).
Para partner ini akan bersinergi dalam strategi pemasaran terpadu yang menunjukkan dedikasi Neo4j yang lebih kuat terhadap pasar Indonesia, sekaligus memanfaatkan keahlian teknis unggul di wilayah tersebut untuk menciptakan solusi bernilai berbasis AI dan data bagi klien.
Vice President & General Manager APAC, Kristen ‘KP’ Pimpini menyampaikan, “Saya terus terkesan dengan pengetahuan mendalam dan keahlian pasar yang dibawa oleh para partner kami ke Indonesia, yang semakin menonjol sebagai hub global untuk inovasi AI dan data. Ketika teknologi graph menjadi pendorong utama dalam pengambilan keputusan berbasis wawasan praktis, ini merupakan waktu yang tepat bagi bisnis untuk mengubah data menjadi sumber informasi dan membangun model AI mereka dalam knowledge graph demi hasil yang lebih akurat, transparan, dan mudah dipahami.”
Baca Juga: Komdigi Pastikan Konektivitas Lancar untuk Digitalisasi Cek Kesehatan di 282 Ribu Sekolah
Pelanggan semakin memilih Graph Database untuk memahami data mereka
“Teknologi graph dari Neo4j semakin menjadi fondasi pilihan untuk mengungkap pola tersembunyi dan hubungan kompleks dalam data, mendorong inovasi, mengambil keputusan yang lebih cerdas, dan mendorong keunggulan kompetitif,” ujar General Manager ASEAN Neo4j, Xander Smart. “Saya sangat antusias untuk bermitra dengan ekosistem baru kami yang terdiri dari integrator sistem dan GSI dalam menghadirkan hasil luar biasa bagi pelanggan di seluruh kawasan.”
Adopsi teknologi graph terus meningkat di seluruh ASEAN seiring organisasi berusaha memecah silo data dan menyelesaikan tantangan bisnis yang kompleks dalam skala besar. Gartner® memprediksi, “Pada tahun 2026, teknologi graph akan digunakan dalam 80% inovasi data dan analitik, naik dari 10% pada 2021, guna mendukung pengambilan keputusan yang cepat di seluruh perusahaan,” seperti disebutkan dalam laporan Exploring the Top Use Cases for Graph Analytics, 10 Mei 2024. Neo4j memimpin kategori Graph Database Management Systems (DBMS) dengan pangsa pasar 44%, menurut Cupole Consulting Group, yang memperkirakan nilai pasar DBMS pada 2024 mencapai 110 miliar dolar AS.
Milestones terbaru mempercepat laju Neo4j di momen penting bagi Indonesia dan ASEAN
Pengumuman tentang ekosistem mitra baru Neo4j di Indonesia ini mengikuti serangkaian pencapaian besar, termasuk pembuatan fitur graph analitik pertama di industri untuk platform data apa pun yang mampu memberikan wawasan dua kali lebih dalam tanpa memerlukan keahlian graph serta peningkatan pendapatan tahunan berulang dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya adopsi cloud dan kebutuhan akan GenAI. Valuasi perusahaan saat ini melebihi 2 miliar dolar AS.
Teknologi graph diperkirakan akan memainkan peran penting dalam pencapaian target nasional yang tertuang dalam Visi Indonesia Digital 2045, yang bertujuan menjadikan ASEAN sebagai komunitas digital dan meningkatkan daya saing nasional. DBS Bank, Standard Chartered Bank, dan berbagai bank terkemuka lainnya telah mengandalkan Neo4j untuk mendorong inovasi, meningkatkan pengalaman pengguna, dan memerangi fraud. Secara global, Neo4j digunakan oleh 84% perusahaan dalam daftar Fortune 100 dan 58% dari Fortune 500.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: