Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        OJK Ungkap Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Muda

        OJK Ungkap Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Muda Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia per awal Agustus 2025 mencapai 17,57 juta, dengan mayoritas atau 54,25% berasal dari kelompok usia di bawah 30 tahun. Tren ini diproyeksikan menembus 18,2 juta investor pada akhir tahun.

        Deputi Komisioner Pengawas Emiten, Transaksi Efek, dan Pemeriksaan Khusus OJK, I.B. Aditya Jayaantara, menyebut pertumbuhan investor muda sebagai perkembangan signifikan bagi pendalaman pasar keuangan nasional.

        “Kalau tren ini berlanjut, angkanya akan meningkat sekitar 18,2 juta. Berdasarkan demografinya, sebagian besar berasal dari usia di bawah 30 tahun,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (11/8).

        Baca Juga: OJK Akui Investor Asing Tinggalkan Pasar Modal

        Selain pertumbuhan jumlah investor, kinerja produk investasi juga menunjukkan penguatan. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 7 Agustus 2025 tercatat Rp548 triliun, naik 9,86% secara year-to-date. Sementara itu, Asset Under Management (AUM) mencapai Rp878,59 triliun atau bertambah Rp4,9 triliun dibanding awal tahun.

        Pasar modal syariah ikut mencatat kinerja positif. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) naik 17,96% menjadi 254,39 poin, dengan kapitalisasi pasar tumbuh 24,33% menjadi Rp8.485,79 triliun. Indeks Saham Syariah Jakarta (ISIX) menguat 5,84% ke level 384,13 poin.

        Baca Juga: Investor Muda Jadi Target Utama OJK dan BEI

        Secara geografis, investor di Jawa mendominasi dengan 71,29% dari total, mengelola aset senilai Rp794,37 triliun. Posisi berikutnya ditempati Sumatera 14,26% (Rp181,88 triliun), Kalimantan 4,51% (Rp181,78 triliun), dan Sulawesi 2,20% (Rp205,05 triliun).

        OJK menilai dominasi investor muda dan penguatan kinerja syariah menjadi peluang strategis bagi pertumbuhan pasar modal. Namun, peningkatan literasi keuangan, pendalaman pasar, dan mitigasi risiko global tetap menjadi tantangan yang harus diantisipasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: