Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saham DCII Anjlok 27%, Kekayaan Toto Sugiri Menyusut Rp19,5 Triliun dalam Sepekan

        Saham DCII Anjlok 27%, Kekayaan Toto Sugiri Menyusut Rp19,5 Triliun dalam Sepekan Kredit Foto: DCI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) merosot tajam dalam sepekan terakhir, menggerus kekayaan para pendirinya hingga puluhan triliun rupiah. Emiten pusat data milik Otto Toto Sugiri itu mengalami empat hari perdagangan berturut-turut dengan mekanisme full call auction (FCA), dan tiga hari terakhir ditutup menyentuh auto reject bawah(ARB) 10%.

        Sejak 6 hingga 11 Agustus 2025, harga saham DCII terkoreksi 27,04% menjadi Rp252.975 per saham. Meski demikian, secara year-to-date kinerjanya masih melonjak 495,24%, mencerminkan lonjakan harga signifikan sejak awal tahun.

        Baca Juga: Gembok Dibuka, Saham DCII Kembali Diperdagangkan Hari Ini

        Berdasarkan data kepemilikan per 31 Juli 2025, tiga pendiri menguasai mayoritas saham DCII: Otto Toto Sugiri 29,9%, Marina Budiman 22,51%, dan Han Arming Hanafia 14,11%, atau total 66,52%. Investor besar lainnya adalah Anthoni Salim dengan porsi 11,12%, sementara 22,36% saham dimiliki publik.

        Koreksi harga saham memukul nilai kekayaan para pendiri. Data Real Time Forbes Billionaires per Selasa (12/8/2025) mencatat kekayaan Otto Toto Sugiri berkurang US$1,2 miliar atau sekitar Rp19,53 triliun (kurs Rp16.279/US$), menjadi US$11,3 miliar atau setara Rp183,95 triliun. Marina Budiman kehilangan US$920 juta atau Rp14,98 triliun, sehingga kini memiliki kekayaan bersih US$8,2 miliar atau Rp133,49 triliun.

        Baca Juga: Cuan Menebal! Emiten Toto Sugiri (DCII) Raup Laba Bersih Rp616,94 Miliar per Juni 2025

        Meski turun, Toto tetap berada di posisi kelima orang terkaya Indonesia, di bawah Michael Hartono, Robert Budi Hartono, Low Tuck Kwong, dan Prajogo Pangestu. Marina berada di peringkat ketujuh. Keduanya masih membukukan pertumbuhan kekayaan signifikan sepanjang 2025, dengan kenaikan lebih dari lima kali lipat untuk Toto dan lebih dari enam kali lipat untuk Marina dibanding awal tahun.

        Pergerakan DCII menggambarkan volatilitas tinggi di sektor teknologi infrastruktur digital, yang meski menawarkan potensi besar, tetap rentan terhadap koreksi pasar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: