OJK Gelar Literasi dan Inklusi Keuangan di Nias, Dorong Budaya Menabung Sejak Dini
Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemerintah daerah dan industri jasa keuangan menggelar rangkaian kegiatan literasi dan inklusi keuangan dalam rangka Hari Indonesia Menabung (HIM) 2025 di Pulau Telo, Kabupaten Nias Selatan; Kota Gunungsitoli; dan Kabupaten Nias.
Kegiatan ini melibatkan pelajar, masyarakat, perangkat desa, serta pelaku UMKM dengan tujuan menanamkan budaya menabung sejak dini, meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan, memperluas akses layanan keuangan formal, serta mencegah masyarakat dari praktik keuangan ilegal.
Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menegaskan bahwa menabung sejak dini bukan sekadar menyimpan uang, tetapi juga membentuk kebiasaan bijak dalam mengelola keuangan.
“Melalui kegiatan literasi keuangan ini, OJK berharap para pelajar tidak hanya memahami pentingnya menabung, tetapi juga mengenal berbagai produk dan layanan keuangan yang aman dan sesuai kebutuhan. Dengan pengetahuan yang cukup, generasi muda dapat terhindar dari penipuan keuangan dan lebih siap merencanakan masa depan,” ujarnya baru baru ini.
Peringatan HIM merupakan tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2019 yang menetapkan 20 Agustus sebagai momentum nasional menumbuhkan kesadaran menabung. OJK menargetkan HIM dapat berkontribusi terhadap pencapaian inklusi keuangan nasional sebesar 91 persen pada 2025, 93 persen pada 2029, dan 98 persen pada 2045.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan Indonesia tercatat 66,46 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen. Data ini menunjukkan masih adanya kesenjangan antara tingkat pemahaman dan pemanfaatan layanan keuangan oleh masyarakat.
Selama kegiatan berlangsung, OJK memberikan edukasi kepada pelajar tentang menabung, pengelolaan keuangan pribadi, serta bahaya judi online. Sementara bagi masyarakat dan UMKM, materi difokuskan pada pemanfaatan produk keuangan sesuai kebutuhan, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembiayaan mikro syariah, serta pencegahan investasi dan pinjaman online ilegal.
Industri jasa keuangan turut mendukung kegiatan ini dengan menghadirkan narasumber dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, yang memaparkan produk tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). Pada kesempatan tersebut, dilakukan pembukaan 156 rekening SimPel dan peluncuran 1 Agen Laku Pandai secara simbolis sebagai bentuk nyata peningkatan inklusi keuangan.
Pelaksanaan HIM di Nias juga didukung oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pemerintah daerah, perangkat sekolah, serta dukungan penuh industri jasa keuangan.
OJK menegaskan komitmennya untuk terus memperluas literasi dan inklusi keuangan, khususnya di wilayah kepulauan, agar masyarakat tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak dan tangguh dalam mengelola keuangan di era digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: